BEKASI- Sinfonews.com
Siapa yang tidak kenal dengan CEO Lippo Group James Riyadi. Dia merupakan salah satu pengusaha sukses di bidang property nasional, mall, bahkan sejumlah rumah sakit. Meski demikian, ternyata James Riyadi juga dikenal dengan sosok negarawan dan santun.
Salah satunya ketika James Riyadi datang dalam satu acara di Hotel Raffles, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, dia sempat melontarkan ucapan maafnya lantaran promosi proyek yang sedang dia bangun di Bekasi, yaitu Kota Meikarta dilakukan dengan gencar, termasuk di media massa. Untuk itu, dia berjanji akan berbenah agar kedepan bisa lebih baik lagi.
“Mohon maaf kalau ada kekurangan, semua (perizinan) akan dilengkapi,” ujar James, di hadapan peserta yang hadir.
Ketua Forum Keluarga Besar Kejaksaan, Andreas Indra Wibowo mengaku Menanggapi ungkapan Bos Lippo Group tersebut.
“Membaca penggalan kalimat di atas sangat luas. Artinya kalimat itu penuh makna, karena seperti yang kita tahu bahwa Iindonesia membutuhkan sebanyak 11 Juta rumah. Dan Meikarta inilah salah satu solusinya,” ujarnya.
Meskipun belum sepenuhnya dipenuhi, kata Andreas, sebenarnya saat ini Kota Baru Meikarta sudah menyelesaikan kajian AMDAL dan memiliki IPPT.
Menurut Andreas, semestinya Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus paham duduk perkara tersebut. Pertama dari Pergub No.12 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat, bahwa Kabupaten Bekasi benar masuk dalam lingkungan peraturan tersebut.
Akan tetapi kata dia, hal lain yang bisa dilihat bahwa Meikarta itu masuk dalam golongan Pasal 10 huruf e. Dimana perizinan diĀ kabupaten /kota di lingkungan Megapolitan dan pusat pertumbuhan dalam rangka mengelola pembangunan megapolitan dan pusat pertumbuhan tetap menjadi kewenangan dan kewajiban kota dan kabupaten.
“Nah artinya Meikarta dalam persoalan ini tidak bersalah . Saya salut dengan pak James Riyadi walau telah menyelesaikan perizinan dan ada pihak yang sengaja ‘menggoreng’ persoalan Meikarta seolah menjadi masalah nasional. Tapi beliau tetap sebagai negarawan sejati, berinovasi untuk Pembangunan Indonesia,” pungkasnya. (RyaSKa)