Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Barat

‘Ade Abdul Azis’ Nabi Mengajarkan Toleransi Antar Umat Manusia, Kenapa Kita Umatnya Harus Ribut

84
×

‘Ade Abdul Azis’ Nabi Mengajarkan Toleransi Antar Umat Manusia, Kenapa Kita Umatnya Harus Ribut

Sebarkan artikel ini
banner 300x250

 

KAB.BANDUNG-Sinfonews.com

banner 300x600

Tahun baru Hijriyah, seyogyanya menjadi momentum refleksi diri umat manusia dalam menghadapi kehidupan di dunia. Dalam kehidupan sosial, berbangsa, bernegara, dan beragama.  Seperti diutarakan Abdul Azis, Ketua Laskar Aswaja Jawa Barat ketika diwawancarai Sinfonews.com di Bandung. Kamis, (21/9/2017).

Berjalannya (pindahnya) nabi Muhammad SAW dalam meninggalkan tanah Mekah yang masyarakatnya sedang kufur pada waktu itu,  menuju Yasrib (kota Madinah-saat ini) untuk mendirikan Darussalam (negara yang selamat).

Beliau, di Madinah menghimpun kekuatan menyebarkan dakwah dengan konsep rahmatan Lil Al-Amin. Pada waktu itu Madinah dihuni oleh penduduk Islam Ansor (penduduk asli), Muhajirin (pendatang), Nasrani, dan Yahudi.

“Tetapi di sana, mereka dapat hidup berdampingan dengan konsep kehidupan yang penuh dengan rasa toleransi dan saling menghargai,” ungkapnya.

Nabi, Mengubah kota Yasrib menjadi kota Madinah atau Madaniyyah, maka dari itu rosul mencontohkan kepada kita untuk senantiasa saling menghargai perbedaan. “Karena disitu rosul mengajarkan kepada kita bahwa perbedaan adalah rahmat,” tegasnya.

Maka jangan kita berteriak Allah atau mengaku muslim kalau hanya untuk menghantam kaum minoritas. “Kaum minoritas harus dilindungi, dasarnya apa? sebab ada perjanjian rosul dengan kaum Yahudi dan Nasrani di kota Madinah,” ungkap Ceng Azis.

Perjanjian pertama, Yahudi dan Nasrani hidup damai bersama kaum muslim, yang kedua semua pihak berhak memeluk dan menjalankannya agama masing-masing, ketiga, kaum muslimin dan yahudi wajib tolong menolong.

Berita Lainnya :  Kunjungi Kemenhub RI, Bupati Cellica : Tahun Depan, Karawang Akan Bangun Terminal Bus Antar Provinsi

“Hal ini menandakan bahwa perjanjian yang mereka buat pada waktu itu semata-mata untuk kebaikan manusia dalam menjalankan kehidupan,” ungkapnya.

Perjanjian Keempat, lanjut Azis. Kaum Yahudi dan Nasrani memikul tanggul jawab mereka sendiri dan sebaliknya kaum muslimin. Kelima, kaum Yahudi dan kaum Muslim wajib saling menasehati dan tolong-menolong dalam kebajikan dan keutamaan.

Perjanjian keenam, kota Madinah adalah kota suci yang wajib dijaga oleh mereka yang terikat perjanjian, dan dalam perjanjian yang ketujuh, kalau terjadi perselihan yang akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah dan dlrosulnya.

Pada perjanjian yang Kedelapan, nabi mengajarkan,  siapa saja yang tinggal didalam atau diluar Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya kecuali orang jahat dan bersalah, sebab Allah menjadi pelindung bagi orang baik.

Dalam kisah perjuangan Ansor dan Muhajirin. Rosul membuat isi perjanjian ini dalam rangka menciptakan suasana nyaman dan tentram dikota Madinah. “Kisah ini membuktikan bahwa betapa toleransi umat beragama terjalin sangat erat dijaman rosul,”ungkapnya.

Menyimak polemik di masyarakat Indonesia saat ini, baik yang berbau kekuasaan (politik), ekonomi dan sosial, “Kenapa kita yang menjadi ribut, tahun baru Hijriyah, adalah tahun yang harus meningkatkan silaturami, toleransi antar umat beragama,” ungkapnya.

Begitupun sebagai warga negara Indonesia, kata Ceng Azis, “kita harus terus berjuang agar mempertahankan Pancasila dan NKRI, saling mendukung satu sama lain untuk menegakan Islam sebagai rohmatan Lilalamin,” ungkapnya.

Berita Lainnya :  Tabligh Akbar Ustad Abdul Somad Di Cikampek Dihadiri Bupati Karawang

Terakhir ia berharap, Sebagai umat muslim, Momentum 1 Muharram 1439 H  ingin mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk saling tolong menolong, membantu menjaga persatuan bangsa.

“Peran NU, peran laskar Aswaja yang senantiasa menjadi stabilisator dengan konsepnya perjuangannya, ingin memadukan sejarah nabi membangun kota Madaniyyah yang damai penuh toleransi dan saling menghargai terwujud di negara kesatuan republik Indonesia, dalam bingkai bhineka tunggal Ika,” tegasnya.

Mementum peringatan Tahun baru hijrah ini mari kita bersama2 memperbaiki diri kita.. Kita hisab tahun sebelum nya, apakah baik atau buruk.. Maka tahun 1439H ini kita jadikan tahun terbaik dalam diri kita, sebagai tahun peningkatan kualitas iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT, karena keberkahan Bangsa dan negara ini ada ditangan penduduk negeri nya.. Sebagai mana firman Alloh dalam alquran QS 7. Al A’raaf:96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوْاْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَـٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلأَْرْضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَـٰهُمْ بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. “

Maka mari kita bersama2 ” fastabiqul khairot” berlomba2 dalam kebaikan. (Red/Andi)

banner 1000x300
banner 1000x300