“Dengan terobosan para pengajar di SLB Negeri Subang, anak-anak tunanetra, tunarungu bahkan autis tapi mampu melakukan gerakan-gerakan tarian yang baik seperti layaknya orang normal”
SUBANG, ADISTYANA Pitaloka K, S.Pd seorang guru pengajar Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Subang telah mengharumkan Kabupaten Subang dengan prestasinya sebagai pemuda pelopor tingkat Jawa Barat dan pada saat ini beliau tengah dinilai oleh tim juri tingkat nasional dari Kemenpora untuk turut serta pada pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional.
Para juri datang langsung ke tempat mengajar Adis sapaan akrab dari Adistyana Pitaloka di SLB Negeri Subang Kelurahan Karang Anyar Subang.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, S.Si., MM turut hadir dan menyambut kedatangan dari tim juri Kemenpora tersebut didampingi dari jajaran Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, para pengurus SLB Negeri Subang dan para pengajar SLB Negeri Subang.
Wakil Bupati Subang merasa bangga dan mengapresiasi salah seorang anak Subang menjadi Pemuda pelopor untuk mewakili Kabupaten Subang dan Jawa Barat untuk menjadi pemuda pelopor tingkat nasional, dan itu merupakan sebuah kebanggan karena Adis yang merupakan guru SLB Negeri Subang memiliki talenta dan inovasi. Mudah-mudahan dengan dijadikannya seorang kader pemuda bisa menjadi pelopor dan kedepannya bisa menularkan bahwa anak-anak Subang mampu dan hebat untuk memberikan inovasi yang terbaik.
Pemerintah akan support terhadap talenta dan inovasinya dari prestasi yang didapat oleh Adis. Kita bahkan tidak sadar bahwa karya-karya anak SLB yang dibina Adis sering dipakai atau ditampilkan untuk kegiatan pemerintah daerah bahkan event lainnya dengan menampilkan berbagai pentas seni dan kebudayaan yang diperankan oleh anak-anak yang memiliki keterbelekangan mental.
Kita harus memiliki sebuah kepedulian terhadap disabilitas karena dibalik kekurangan mereka punya kelebihan dan tidak kalah dengan yang normal. Dengan terobosan para pengajar di SLB Negeri Subang, anak-anak tunanetra, tunarungu bahkan autis tapi mampu melakukan gerakan-gerakan tarian yang baik seperti layaknya orang normal sehingga mampu memberikan tampilan hiburan kepada masyarakat. Inovasi tersebut sangat bagus dan diharapkan bisa ditiru dan dilakukan di SLB lainnya sehingga anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus merasa merasa mampu melakukannya seperti anak-anak normal
Laporan : AnnaSINFO
Editor : Ryan S Kahman