“Agus Restiawan berjanji kalau dipercaya masyarakat sampai dilantik di tahun 2024, Ia akan membereskan aspirasi-aspirasi yang selama ini tidak tepat sasaran. Kebanyakan aspirasi itu bermuatan hanya untuk kepribadian sementara masyarakat hanya sisanya”
BANDUNG BARAT, SINFONEWS.com | AGUS Restiawan yang lebih di kenal dengan nama Agil sudah tidak asing lagi bagi masyarakat yang ada di daerah pemilihan satu yang meliputi padalarang, Ngamprah dan Saguling.
Heri salah seorang tokoh masyarakat Bojong Koneng mengatakan bahwa nama Agil atau Agus Restiawan sudah tak asing namanya, menurutnya selain merakyat juga kebaikan sudah sering dirasakan oleh masyarakat.
Dalam Kegiatan silaturahmi dengan masyarakat Desa Bojong kec. Ngamprah Koneng, pada Sabtu 16 Desember 2023, ratusan warga antusias mengahadiri kampanye dari partai PAN yang di hadiri para Celon Legislatif diantaranya Agus Restiawan Caleg DPRD KBB, Caleg dari DPRI Jeje Richie Ismail dan ratusan simpatisan dan masyarakat Bojong koneng.
Agus Restiawan menyampaikan kepada masyarakat jangan mau menukarkan nasib lima tahun dengan hanya dengan uang berapapun nominalnya. Masyakat jangan terbuai janji para Caleg yang hanya mementingkan suaranya daripada kepentingan masyarakat dalam kurun waktu lima tahun.
“Mereka hanya butuh suara, setelah dilantik apakah mereka mau blusukan lagi memberikan aspiranya kepada Masyarakat,” tegas Agus.
BACA JUGA : Jaga Netralitas Anggota, Polri Atur Perilaku Bermedsos Jajaran
Agus Restiawan berjanji kalau dipercaya masyarakat sampai dilantik di tahun 2024, Ia akan membereskan aspirasi-aspirasi yang selama ini tidak tepat sasaran. Kebanyakan aspirasi itu bermuatan hanya untuk kepribadian sementara masyarakat hanya sisanya.
“Masyarakat harusnya betul betul merasakan jangan sampai masyarakat dapat aspirasi tapi dengan janji-janji yang harus di kerjakan masyarakat.,” tambahnya.
Sementara Jeje Richie Ismail mengatakan bahwa tujuan datang ke pelosok pelosok perkampungan ingin mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat apa saja yang bisa di sampaikan sehingga bisa menjawab secara langsung dan mendiskusikannya.
“Ketika jadi dewan bisa maslahat untuk orang lain bukan mencari keuntungan sendiri. Semoga bisa bermamfaat unuk masyarakat, karena banyak pemikiran orang kalau jadi dewan suka lupa yang di bawah,” pungkasnya. ***