Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa BaratKabar DesaKesehatan

Akibat Administrasi Belum Lunas Pihak RS Tahan Bayi

59
×

Akibat Administrasi Belum Lunas Pihak RS Tahan Bayi

Sebarkan artikel ini
banner 300x250

CIKAMPEK-Sinfonews.com

Aan Sukanti (33) ) asal warga Sukaseuri Rt 16/07 Desa Sarimulya Kecamatan Kotabaru, Karawang, meninggal dunia pasca berjuang melahirkan putra ketiganya melalui proses persalinan operasi sesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sentul Cikampek, pada hari Selasa (8/8) lalu.

Sementara itu Diki Krisdiano (31) setelah kematian istrinya menanggung beban mental. Pasalnya putra ke tiganya yang baru lahir selama 4 hari tersebut, belum bisa pulang ke rumahnya karena belum mampu melunasi administrasi ke pihak rumah sakit swasta itu, yang mencapai Rp. 20 juta

“Awalnya almarhum istri dibawa ke bidan di Puskesmas Cikampek. Berhubungan anak saya keracunan air ketuban, jadi harus diambil tindakan operasi sesar di RS yang memiliki peralatan lengkap. Karena kehabisan darah saat melahirkan istri saya meninggal akibat  kontraksi,” keluh Diki kepada Sinfonews.com, Sabtu (12/08-2017)

Berita Lainnya :  Video Adegan Ciuman Di Layar Kaca Lobby RS Siloam Purwakarta Menuai Kritikan

Diki menuturkan bahwa total perincian biaya persalinan operasi sesar dan biaya pemulangan jenazah istri Diki di RSIA Sentul Cikampek hampir mencapai Rp 20 juta, karena belum melunasi biaya administrasi tersebut belum bisa membawa pulang anaknya. Padahal dokter yang menangani sudah memperbolehkan saya untuk membawa pulang anak saya.

“Kondisi anak saya kata dokter yang menanganinya, sudah membaik, dan sudah tidak menggunakan selang oksigen lagi pasca keracunan air ketuban. Dokterpun memperbolehkan membawa pulang anak saya,” sendunya.

Diki Krisdiano asal warga Sukaseuri Rt 16/07 Desa Sarimulya Kecamatan Kotabaru, Karawang, yang kerjanya hanya sebagai juru parkir di Jalan Ir. H. Djuanda Kota baru hanya berharap mendapat bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang guna meringankan beban yang ditanggungnya.

“Saya baru memberikan uang muka sebesar Rp500.000 pada saat istri saya mau dilakukan tindakan operasi sesar, Saya berharap Pemkab Karawang bisa membantu meringankan beban saya dan putra bungsu saya ini,” jelasnya berharap.

Berita Lainnya :  Sri Rahayu Minta DLHK Karawang Undang DLHK Purwakarta dan Subang Untuk Selesaikan Pencemaran Sungai Barugbug

Dari pantauan di lokasi, putra ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) Diki Krisdiano dan Aan Sukanti itu, masih berada di ruang perawatan bayi dan menunggu pihak keluarga untuk melunasi seluruh proses administrasinya. Dan dikabarkan juga, pasutri tersebut tidak memliki jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan. ( RyaSKa-Noet)

 

banner 1000x300
banner 1000x300