“Program MFT ini, sifatnya kunjungan ke intansi pemerintah. Karena lingkupnya mini, jadi hanya untuk skup Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambar saat ditemui di kantornya
PURWAKARTA | SMA Fullday Al- Muhajirin Kabupaten Purwakarta, selama ini ternyata punya program unik untuk aktivitas pembajaran kepada para siswanya. Yakni, dengan membuat konsep pembelajaran lebih aplikatif.
Kepala Sekolah SMA Fullday Al-Mujahirin Kabupaten Purwakarta, Ambar Prawoto, M.Pd mengatakan, salah satu pembelajaran aplikatif kepada siswanya ini, yaki melalui kegiatan mini field trip (MFT). Program ini, merupakan kegiatan pembelajaran luar kelas.
“Program MFT ini, sifatnya kunjungan ke intansi pemerintah. Karena lingkupnya mini, jadi hanya untuk skup Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambar saat ditemui di kantornya, Kamis 31
SMA Fullday Al- Muhajirin Kabupaten Purwakarta, selama ini ternyata punya program unik untuk aktivitas pembajaran kepada para siswanya. Yakni, dengan membuat konsep pembelajaran lebih aplikatif.
Kepala Sekolah SMA Fullday Al-Mujahirin Kabupaten Purwakarta, Ambar Prawoto, M.Pd mengatakan, salah satu pembelajaran aplikatif kepada siswanya ini, yaki melalui kegiatan mini field trip (MFT). Program ini, merupakan kegiatan pembelajaran luar kelas.
“Program MFT ini, sifatnya kunjungan ke intansi pemerintah. Karena lingkupnya mini, jadi hanya untuk skup Kabupaten Purwakarta,” ujar Ambar saat ditemui di kantornya, Kamis 31 Oktober 2024.
Belum lama ini, kata Ambar, sekolah SMA Fullday Al-Muhajirin telah menggelar kegiatan MFT tersebut. Dalam kegiatan tersebut, ada beberapa lokasi yang dikunjungi para siswanya.
“Kemarin ada 230 siswa kami yang mengikuti MFT. Mereka dibagi tiga kelompok. Ada yang ke Litbang Keramik Plered, ke East West Seed Indonesia dan ke Bendungan Jatiluhur,” jelas dia.
Ambar pun menjelaskan tujuan dari program MFT tersebut. Menurutnya, ini menjadi salah satu pembelajaran untuk mengenalkan sekaligus menggali potensi jiwa enterpreneur para siswanya.
“Jadi, yang namanya belajar itu tidak harus dalam kelas. Makanya, sejak 2018 kami menggulirkan program tersebut,” jelas dia.
Ambar menuturkan, kegiatan pembelajaran di luar sekolah seperti ini dilakukan dua kali dalam setahun. Yakni, untuk semester pertama dilakukan didalam kota (MFT), kemudian di semester kedua dilakukan di luar kota.
“Jadi, untuk di semester 2 itu skupnya lebih luas. Untuk lokasi yang akan dikunjungi, itu sebelumnya dirapatkan dulu. Dengan program ini, kami ingin supaya para siswa lebih kreatif. Sehingga saat keluar sekolah kelak, mereka bisa memiliki jiwa enterpreneur,” tambah dia.
Jadi, kata dia, dengan berkunjung langsung ke lokasi yang dituju diharapkan ilmu pengetahuan para siswa ini bisa bertambah. Kendati, di sekolah pun mereka mendapatkan pelajaran cukup komplit.
“Di sekolah juga ada pelajaran seperti ini. Misalnya, pelajaran membuat telor asin dll. Jadi, ini bisa mereka aplikasikan di rumah,” kata dia.
Ambar menambahkan, program MFT ini menjadi salah satu penilaian sekolah untuk para siswa tersebut. Jadi, mereka tak hanya sekedar berkunjung, melainkan harus mempresentasikan hasil kunjungannya dihadapan guru.
“Selain skup lokal dan luar daerah. Program ini, juga ada yang bersifat international, yaitu kunjungan belajar keluar negri, untuk tahun ini kita agendakan ke singapur dan malaysia,” pungkasnya.***