Pewarta : RUDI ‘BOY’ RUSYANA | Editor : RYAN S KAHMAN
“Kita juga akan mengoptimalkanya sebagai sarana edukasi publik, sarana rekreasi dan olah raga. Kita ingin alun-alun menjadi sarana terbuka bagi publik sehingga bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas,” kata Tin Sumartini
PURWAKARTA | SEJUMLAH langkah strategis kembali disiapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk lebih mengoptimalkan keberadaan Alun-alun Kiansantang Pasanggrahan Padjajaran.
Alun-alun seluas 1,678 hektar yang berlokasi tepat di jantung Purwakarta itu selain disiapkan sebagai ruang terbuka hijau, juga akan diarahkan sebagai pusat sarana edukasi publik, sekaligus sebagai sarana rekreasi dan olah raga yang terbuka bagi masyarakat luas.
Asisten Sekretaris Daerah (Asda) Bidang Administrasi Umum, Tin Sumartini mengatakan, secara prinsip alun-alun tersebut akan lebih banyak berperan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dioptimalkan sebagai ruang terbuka interaksi publik.
“Kita juga akan mengoptimalkanya sebagai sarana edukasi publik, sarana rekreasi dan olah raga. Kita ingin alun-alun menjadi sarana terbuka bagi publik sehingga bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas,” kata Tin Sumartini, Rabu, 14 Juni 2023.
Alun-alun yang lokasinya berdampingan dengan komplek pusat pemerintahan Kabupaten Purwakarta itu juga akan dioptimalkan sebagai destinasi wisata budaya.
Pengembangan ke arah tersebut sangat terbuka mengingat banyak bangunan dan pusat kegiatan yang bernilai budaya tinggi, khususnya budaya Sunda.
Di dalam alun-alun yang sangat asri karena dipenuhi pepohonan langka yang sangat rindang tersebut, sejumlah bangunan yang sangat kuat dipengaruhi budaya Sunda, mudah dijumpai, diantaranya leuit (lumbung padi khas masayarakat petani Sunda), dan Air Mancur Kujang (senjata pusaka masyarakat Sunda).
“Kedua bangunan itu diapit taman yang sangat asri yakni Taman Maya Datar dan Taman Pancawarna. Keindahan alun-alun itu sangat luar biasa. Itu semua merupakan potensi besar yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di Purwakarta,” kata Tin Sumartini.
Potensi lainnya adalah mengembangkan alun-alun sebagai destinasi utama wisata religi, mengingat terdapat masjid yang sangat megah dan indah, yakni Masjid Agung Baing Yusuf. Tepat disamping masjid tersebut terdapat makam dari Baing Yusuf yang merupakan guru dari ulama besar Syaikh Nawawi Al Bantani.
Baik masjid maupun makam tersebut merupakan dua lokasi yang sering dikunjungi Wakil Presiden RI, Prof. DR. KH Ma’ruf Amin jika berkunjung ke Purwakarta. Mantan Rais Aam PBNU tersebut adalah cicit dari Syaikh Nawawi Al Bantani.
BACA JUGA : Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Orda Jabar Apresiasi Gelaran Halal Bihalal Orari Lokal Karawang