KARAWANG, SINFOnews.com
“Kejari Karawang tetap memiliki prestasi dalam proses penegakan hukum Tipikor. Kasus dana Desa tetap saja kategorinya Tipikor, kita harus objektif dalam menilai”
PENANGANAN perkara hukum, khususnya soal dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Karawang, di anggap masih sangat lemah oleh banyak kalangan. Hal demikian dapat di lihat dari statement – statement berbagai macam kalangan masyarakat Karawang di media massa dan media sosial. Sebagian kalangan menganggap penegak hukum di Karawang, khususnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang masih kurang greget. Pasalnya, selama ini di anggap belum ada perkara dugaan Tipikor yang dapat di ungkapnya.
Tapi, respon berbeda datang dari pemerhati politik dan pemerintahan Karawang, Andri Kurniawan membantah opini masyarakat yang selama ini ramai di perbincangan.
“Saya kira tidak nol – nol amat prestasi Kejari Karawang, ada beberapa perkara hukum dugaan Tipikor yang dapat di tuntaskannya,” ujar Andri Kurniawan saat dimintai pendapatnya terkait banyaknya komentar miring terhadap kejaksaan. Selasa (11/12)
Andri menambahkan salah satu contohnya yaitu kasus Desa. Bukannya kemarin saja ada salah seorang Kades yang sudah di tetapkan tersangka oleh Kejari Karawang, berkaitan dengan dana desa.
“Bagi saya, perkara Tipikor Desa pun bisa di kategorikan sebagai kredit poin untuk Kejari Karawang,” ungkapnya.
Dijelaskannya, mengenai belum adanya perkara dugaan Tipikor di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang yang di tuntaskan oleh Kejari Karawang, sebaiknya kita berprasangka baik saja dulu, dari beberapa perkara yang sempat di tangani dengan di lakukannya penyelidikan oleh Kejari Karawang, saya yakin tidak jalan di tempat. Mungkin saja tim sedang mengumpulkan data dan keterangan.
“Jadi, saya pikir Kejari Karawang tetap memiliki prestasi dalam proses penegakan hukum Tipikor. Kasus dana Desa tetap saja kategorinya Tipikor, kita harus objektif dalam menilai. Pengungkapan serta penanganan perkara Desa juga merupakan sebuah prestasi yang dapat di jadikan sebuah kredit poin,” tutur Andri Kurniawan.
Laporan : BangSinfo
