Laporan : NINA S MARHUSIN I Editor : RYAN S KAHMAN
“Wajar saja dalam situasi politik seperti sekarang ini terjadi pro dan kontra. Tapi tinggal di ukur saja kadarnya, antara yang pro dengan yang kontra. Lebih tinggi mana kadarnya”
KARAWANG-MESKIPUN H. Acep Jamhurinya masih terkesan pasif dan santai menanggapi hasil Ijtima Ulama yang tergabung dalam Forum Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat Karawang (FAHAMKA). Tetapi dukungan arus bawah dan akar rumput atas hasil musyawarah FAHAMKA yang merekomendasikan H. Acep Jamhuri untuk jadi Calon.
Setelah kalangan pemerhati, pengamat dan politisi memberikan pandangan terhadap sikap FAHAMKA. Kali ini giliran ibu – ibu Majelis Ta’lim yang memberikan dukungan secara terang – terangan.
Pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan ketika di minta kembali pendapatnya soal semakin derasnya dukungan terhadap Acep Jamhuri untuk menjadi Bakal Calon (Bacalon) Wakil Bupati dr. Cellica Nurrachadiana. Sambil tersenyum pemerhati yang sedang semangat – semangatnya mensupport langkah FAHAMKA mengatakan, langkah FAHAMKA ini sudah dapat di pastikan akan mendapat dukungan dari komunitas – komunitas yang berbasiskan massa.
BACA JUGA : Pemkab Sumedang Bantu Warga Terdampak Kebijakan Social Distancing
“Ya kalau pun yang kontra, itu kan hanya sebagian kecil saja. Saya anggap yang kontra hanya individual atau personal saja, tidak mewakili komunitas apa pun, artinya tidak berbasiskan massa,” jelas Andri Kurniawan kepada awak media, Jum’at (20/03)
Menurutnya, wajar saja dalam situasi politik seperti sekarang ini terjadi pro dan kontra. Tapi tinggal di ukur saja kadarnya, antara yang pro dengan yang kontra. Lebih tinggi mana kadarnya.
“Jika saya perhatikan dan amati, sangat jauh kadarnya. Jauh lebih tinggi yang pro,” tambahnya
Dikatakannya, yang lebih menarik lagi ketika ibu – ibu majelis ta’lim merespon positif dan secara vulgar memberikan dukungan.
“Kalau urusannya dengan emak – emak, kelar tuh urusan. Jaringan emak – emak itu sangat massif,” kata Andri
Apa lagi lanjutnya, melalui stuktur komunitas yang mayoritas berbasiskan massa. Dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang, kalau ibu Cellica berpasangan dengan pak Acep, berpotensi dapat memenangkan pertarungan dengan mendulang suara yang signifikan kembali, seperti Tahun 2015 lalu. Bahkan mungkin bisa lebih telak lagi.
“Ketika pak Acepnya masih pasif dan santai, terkesan tidak ambisius untuk mencalonkan. Tapi arus bawah semakin semangat mendukung beliau, ini merupakan bukti kalau pak Acep memang figur yang di inginkan oleh akar rumput,” pungkasnya. (***)