Setelah angin puting beliung berlalu, dirinya langsung melihat kebelakang rumahnya. Ternyata kondisi atap dapurnya sudah berantakan, rangka atap baja ringan dan gentingnya sudah beterbangan entah kemana.
“Saat kejadian angin puting beliung, kami sedang berada didalam rumah. Saya saat itu merasa takut dan khawatir, karena mendengar rangka atap baja ringan dan gentingnya beterbangan ke atas, hingga suaranya berisik terdengar ke dalam kamar” ucap Ny. Tita kepada jurnalis Nuansa Metro, Kamis (06/01) malam.
BACA JUGA : Peserta Didik Antusias Ikuti Vaksinasi Untuk Anak Yang digelar SDN I Gedong Meneng Rajabasa
Menurut Ny. Tita, setelah kejadian angin puting beliung reda, rumahnya dikunjungi oleh aparatur pemerintah desa dan kecamatan Tempuran, bermaksud mengechek dan mendata ke setiap rumah warga yang terdampak angin puting beliung.
Ny. Tita berharap, pemerintah kabupaten Karawang membantu warga yang rumahnya rusak gara-gara terdampak angin puting beliung.
“Semoga, pemerintah daerah Karawang, membantu biaya untuk memperbaiki rumah warga yang rusak terdampak angin puting beliung,” harapnya.***