Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Selain melaporkan kepada Satgas Kecamatan, kami pun melaporkan kepada Satgas KIIC, Satgas Desa Wadas, Dinkes, Disnaker juga Disperindag. Selain itu kami juga melakukan tracing secara mandiri di perusahaan kami” jelas Heri kepada Bupati dan Muspida
KARAWANG | DALAM agenda inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Bupati dan unsur Muspida Karawang, ada satu perusahaan yang dianggap memiliki pelaporan data linear dengan data yang dipunyai Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Rabu (07/07)
Bupati Cellica menyampaikan terima kasih kepada pihak perusahaan tersebut atas kerjasamanya dalam bahu membahu menangani pandemi covid di Karawang. Bupati secara terus terang memuji seluruh upaya pihak perusahaan karena telah menerapkan aturan serta SOP dengan baik dan benar.
“Harusnya ini menjadi contoh bagi seluruh perusahaan yang ada di Karawang. PT ATI Indonesia telah menjalankan SOP dengan baik dan teratur serta pencegahan hingga penanganannya” ungkap Bupati.
Bupati berharap agar seluruh perusahaan dapat menerapkan sistem yang sama agar kasus covid pada cluster Industri berkurang dan tidak menyebarkan kepada keluarga karyawan dirumah.
Sementara itu Ketua Satgas Covid PT. ATI, Heri Andrias mengungkapkan PT. ATI Indonesia memiliki jumlah karyawan sebanyak 1.200 orang. Selama pandemi, ada 59 kasus covid yang menimpa karyawanya. Data tersebut sesuai dengan data yang dimiliki oleh Satgas Kecamatan Telukjambe Timur.
BACA JUGA :
Pemkab Karawang Terima Bantuan Alkes Dari BJB dan PT.Mitra Karawang
“Selain melaporkan kepada Satgas Kecamatan, kami pun melaporkan kepada Satgas KIIC, Satgas Desa Wadas, Dinkes, Disnaker juga Disperindag. Selain itu kami juga melakukan tracing secara mandiri di perusahaan kami” jelas Heri kepada Bupati dan Muspida.
Masih dikatakan Heri, pihaknya telah melakukan bentuk pencegahan dengan memberikan masker medis juga masker KN95 untuk digunakan sekaligus, melakukan desinfektan di seluruh bagian kantor secara rutin 2 jam sekali, kemudian membuat sekat di tempat makan untuk menghindari penyebaran virus serta memfasilitasi makan karyawan dengan nasi box yang berisi vitamin serta suplemen yang diberikan setiap jam makan.
“Perusahaan secara mandiri melakukan tracing terhadap siapapun yang melakukan kontak dengan karyawan yang terpapar. Melaporkannya secara rutin serta memberikan perhatian kepada karyawan yang melakukan isoman dengan memenuhi kebutuhan mulai obat dari klinik perusahaan, sembako, handsinitizer, masker hingga oksigen yang didistribusikan langsung,” ungkapnya.***