KARAWANG-Sinfonews.com
Asep Agustian, SH. MH, salah seorang praktisi hukum, yang juga seorang advokat populer asli Karawang. Geram ketika mengetahui adanya bantahan dari Koswara, Satuan Pengamanan (Satpam) perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtatarum Karawang, yang di duga sebelumnya mengalami tindak penganiayaan dari Plt Direktur Umum (Dirut PDAM) Tirtatarum Karawang.
Seperti yang diaransir salah satu media, Koswara membantah dengan memberikan keterangan bahwa dirinya tidak mengalami tindak penganiayaan dari Plt Dirut PDAM Tirtatarum Karawang.
“Kejadian hari Sabtu pekan lalu, hanya lah merupakan bentuk pembinaan dari Plt Dirut, bukan pemukulan, memang Plt Dirut menepuk pundaknya untuk melakukan push up, sebagai bentuk sanksi atas perilaku tidak di siplin.”, ujar Koswara.
Sementara itu terkait adanya bantahan dari salah seorang Sekuriti PDAM Tirta Tarum yang membantah adanya penganiayaan yang di katakannya pada salah satu media, saat dikonfirmasi Sinfonews.com Askun, panggilan akrabnya Asep Agustian, mempertanyakan informasi Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirtatarum Karawang, yang sebelumnya memberikan keterangan. Bahwa betul dan benar adanya tindak penganiayaan yang di lakukan oleh Plt Dirut PDAM Tirta Tarum Karawang.
“Jelas jelas, keterangan Dewas pada Hari Senin Dewas melakukan pengecheckan dengan melakukan investigasi langsung ke lokasi kejadian, dan mendapatkan keterangan para saksi sebanyak 11 (sebelas) orang yang mengetahui kejadian tersebut, dan ke sebelas saksi itu siap bersaksi di muka hukum,” tutur Asep Agustian kepada Sinfonews.com
Askun pun menantang Dewas agar segera bisa membuktikan hasil temuannya, dan menghadirkan saksi – saksi yang di claim oleh Dewas. Jangan sampai, informasi soal kejadian tersebut sudah melebar kemana – mana, sehingga menjadi konsumsi dan pembahasan publik. Bahkan kemarin ada gerakan aksi unjuk rasa dari beberapa element masyarakat dan juga karyawan PDAM Tirtatarum.
“Kenapa adanya bantahan dari Koswara, Dewas kok..diam saja. Seharusnya Dewas membuktikannya, jangan sampai bisa menjadi pencemaran nama baik dan menginformasikan berita bohong atau hoax,”tandas Askun
Menurut Askun, dirinya menunggu pembuktian Dewas, kalau memiliki informasi dari para saksi dan bukti permulaan, Dewas harus bisa membuktikan dan mengexposenya ke public
Di tempat terpisah, salah seorang pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan. Saat di hubungi via sambungan telepon, mengatakan, ini sungguh sangat – sangat membingungkan publik. Di satu sisi saya mendegar keterangan Dewas, begitu sangat yakinnya, kejadian tersebut benar – benar terjadi. Bahkan kemarin pada saat di lakukan audiensi dengan Asisten Daerah (Asda II), Kepala Bagian Perekonomian dan element masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa.
“Aneh,…dalam pikiran saya, padahal Karyawan yang hadir pun meyakini kejadian itu benar adanya, tapi kok tiba – tiba orang yang di duga menjadi korban membantah melalui media massa,” ujar Andri Kurniawan melalui selularnya.
Andripun menyarankan, agar Dewas PDAM Tirtatarum Karawang, sesegera mungkin membuktikan keterangannya dari hasil investigasi. Agar semuanya terang benderang, dan tidak membuat publik bingung.
“Jangan ada berita simpang siur. Padahal jelas dari keterangan Dewas ketika melalukan pengecekan ada korban dan 11 orang saksi dalam peristiwa tersebut,” pungkasnya. (RyaSKa)
