“Mantan Kasubag Keuangan PDAM Tirta Tarum Karawang, tidak hanya menyampaikan kepada penyidik Unit Tipidkor Polres Karawang saja, melainkan sudah mengexpose ke publik, pihak mana saja yang di duga menerima aliran uang itu”
SINFONEWS.com, DUGAAN hilangnya uang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum Karawang untuk pembayaran air baku kepada Perusahaan Jasa Tirta (PJT II) mulai memasuki babak baru. Mantan Kasubag Keuangan PDAM Tirta Tarum Karawang, dalam agenda pemeriksaan lanjutan di Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Polres Karawang, sudah mulai mengurai siapa saja penerima aliran dana tersebut.
Melalui tim kuasa hukumnya, mantan Kasubag Keuangan PDAM Tirta Tarum Karawang, tidak hanya menyampaikan kepada penyidik Unit Tipidkor Polres Karawang saja, melainkan sudah mengexpose ke publik, pihak mana saja yang di duga menerima aliran uang itu.
H. Awandi Siroj Suwandi, Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Marcab LMP) Karawang ikut angkat bicara terkait permasalahan yang sedang menghangat ini.
“Pertama perlu saya apresiasi keberanian mantan Kasubag Keuangan PDAM Tirta Tarum Karawang yang sudah berani buka – bukaan dengan mengurai pihak mana saja yang di anggapnya sebagai penerima aliran dana uang PDAM untuk pembayaran air baku kepada PJT II. Sehingga atas keberaniannya ini, di harapakan dapat membuka secara terang benderang persoalan yang sebenarnya,” ujar Abah Awandi sapaan akrab Ketua Marcab LMP Kab. Karawang kepada SINFONEWS.com. Selasa (25/06)
Ditambahkannya, dirinya menginginkan permasalahan ini bisa di buka ke publik sejelas mungkin. Karena dalam keterangan pers kuasa hukum mantan Kasubag Keuangan PDAM Tirta Tarum, di sebutkan ada banyak pihak sebagai penerima aliran dana itu. Dari mulai unsur Pemerintahan, DPRD, penegak hukum, sampai Ormas.
“Saya harapkan agar di buka saja secara terang benderang oknum – oknumnya. Sebab ini berkaitan dengan marwah dan kehormatan lembaga – lembaga terkait yang di sebutkan itu,” ujarnya
Menurut Abah Awandi, hal itu agar tidak menjadi asumsi publik, dirinya mengkhawatirkan publik akhirny berasumsi yang tidak – tidak, sehingga berdampak negatif pada lembaganya, yang padahal itu merupakan perilaku oknum.
“Dan setelah di buka, berharap agar dapat di buktikan, baik secara materil maupun formil,” pungkasnya.
Laporan : BangSINFO
Editor : Ryan S Kahman