Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa BaratPurwasuka-Bekasi

Bahas Pernyataan Preman Menyesatkan, Ketua GRIB Jaya Jawa Barat Tantang Dedi Mulyadi Untuk Bertemu

64
×

Bahas Pernyataan Preman Menyesatkan, Ketua GRIB Jaya Jawa Barat Tantang Dedi Mulyadi Untuk Bertemu

Sebarkan artikel ini
Ketua GRIB Jaya Jawa barat dan Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat@2025SINFONEWS.com
Ketua GRIB Jaya Jawa barat dan Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat@2025SINFONEWS.com
banner 300x250

“Saya sampaikan di sini, saya tantangan terbuka untuk diskusi aktif. Ayo, kita ngobrol jadi jangan supaya masyarakat itu menstigma ormas seakan-akan (buruk), kenapa? Statement bapak (Dedi) itu bagi kami menyesatkan, pak,” ujar Gabriyel

JAWA BARAT | KETUA DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriyel Alexander Etwiorry menantang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertatap muka untuk membahas terkait pernyataan Dedi yang ingin membentuk Satgas Antipremanisme.

Diketahui, pembentukan satgas itu menyusul dari maraknya tindakan intimidatif yang dilakukan Ormas atau LSM terhadap masyarakat.

“Saya sampaikan di sini, saya tantangan terbuka untuk diskusi aktif. Ayo, kita ngobrol jadi jangan supaya masyarakat itu menstigma ormas seakan-akan (buruk), kenapa? Statement bapak (Dedi) itu bagi kami menyesatkan, pak,” ujar Gabriyel seperti dikutip dari Youtube Titik Temu Podcast yang tayang pada Kamis 10 April 2025.

Berita Lainnya :  Dedi Mulyadi Sebut BPN Iri Karena Prabowo Tidak Punya Cucu Selucu Jan Etes

Jika Dedi bersedia, Gabriyel akan mengundangnya ke Kantor DPD GRIB Jaya Barat langsung.

“Saya ingin belajar dari bapak, saya ingin tahu pemahaman preman itu yang kayak gimana. Saya sampai hari ini belum paham pak, preman itu kayak gimana,” ujarnya.

Gabriyel menyarankan agar sebaiknya Dedi Mulyadi melakukan ‘bersih-bersih’ dari internal pemerintahan terlebih dahulu sebelum membentuk satgas premanisme.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, sebanyak 27 kota dan kabupaten di Jabar secara serentak membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme.

Dedi menjelaskan, pembentukan satgas ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk menekan praktik-praktik premanisme yang merugikan warga dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Satgas bertujuan melindungi petani, pedagang, guru, pengusaha. Semua harus dilindungi dari premanisme,” ujar Dedi dalam rilisnya, Kamis (27/3/2025).

Satgas Pemberantasan Premanisme terdiri dari berbagai unsur, termasuk Polri, TNI, Polisi Militer, Kejaksaan, BIN Daerah, Satpol PP, serta sejumlah instansi pendukung lainnya.

Berita Lainnya :  Penandatangan Komitmen Al-Muhajirin Bersih Untuk Wujudkan Al Muhajirin Bersih 2025

Tugas mereka dibagi ke dalam empat bidang: pencegahan dan komunikasi publik, intelijen, penindakan, serta rehabilitasi. Satgas tidak bersifat temporer.

Mereka akan bekerja secara berkelanjutan dengan sistem monitoring, evaluasi, serta pelaporan berkala.

Pemerintah daerah juga membuka kanal-kanal pengaduan resmi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan tindakan premanisme. ***

banner 1000x300
banner 1000x300