KARAWANG – SinfoNews.com
Tempat bersejarah tersebut dikenal dengan nama makam Panembahan Surya Jangga Menggala, konon katanya adalah seorang ponggawa Kerajaan yang ada di Jawa Barat,
SITUS Kuta Tandingan di Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang Jawa Barat, diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan kecil dalam Kekuasaan Kerajaan Pajajaran, yang bernama Kerajaan Kuta Tandingan Jaya.
Kerajaan tersebut diperintah oleh Patih Panatayuda, dibantu oleh Patih Purnakuta dan Patih Mangkubumi dengan penasehat Pamanah Rasa dan Jaksa Imbang Kencana.
Menjelang keruntuhan Pajajaran, Kerajaan Kuta Tandingan Jaya melepaskan diri atau diambil alih oleh tentara Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Syech Maulana Yusuf, sebab pada tahun 1626 daerah Udug – udug dijadikan Markas Tentara Kesultanan Banten dibawah pimipinan Pager Gunung atau lebih dikenal dengan Pangeran Puger.
Daerah Udug – udug merupakan tempat yang strategis untuk pengawasan lalu lintas perahu di Sungai Citarum, dari daerah ini Pasukan Tentara Kesultanan Banten menyerang Sumedang Larang juga merupakan Pos Pertahanan untuk menangkal serangan balik dari Sumedang Larang dan Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung.
Daerah Udug-udug terletak sekarang di Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang. Kampung di atas bantaran kali Citarum ini sebagai Daerah perbatasan antara Kabupaten Karawang dengan kabupaten Purwakarta. Tempat bersejarah tersebut dikenal dengan nama makam Panembahan Surya Jangga Menggala, konon katanya adalah seorang ponggawa Kerajaan yang ada di Jawa Barat, yang di akhir hayatnya di kuburkan di Kampung Jangga, sampai sekarang menurut salah seorang warga setempat, makam tersebut banyak di kunjungi orang dari berbagai daerah, utamanya tiap malam Keliwon dan bulan Maulud.
Kini tempat bersejarah tersebut oleh Pemkab Karawang dibangun, sekeliling makom tersebut di pagar dan didirikan sebuah mushola.
Menurut Ketua DPRD Kab. Karawang H. Toto Suripto, SE yang selalu konsent untuk mengangkat wilayah Udug Udug, mengatakan bahwa pembangunan Makom tersebut dari APBD Kab Karawang, juga ada dari swadaya masyarakat yang peduli dengan sejarah udug udug
“Dana Pembangunan Makom ini dari APBD Pemkab Karawang juga ada dari swadaya Masyarakat setempat,” ujar H. Toto Suripto, SE kepada SinfoNews.com
Ditempat yang sama salah seorang tokoh masyarakat setempat, mengamini apa yang dikatakan oleh Ketua, dirinya sangat bersyukur pemkab karawang memberikan perhatian ke makom sejarah udug udug.
“Saya pribadi mewakili masyarakat desa mulyasejati menghaturkan banyak terimakasih kepada H. Toto Suripto sebagai ketua Dewan, yang konsens mengangkat sejarah udug Udug. dan Pemkab Karawang Juga kepada Pemkab Karawang.,” pungkasnya.
Laporan : NienSinfo