Laporan : REDAKSI I Editor : RYAN S KAHMAN
“Sudah sekitar tujuh tahun tak pernah ada kejadian. Padahal, kalau dulu sering sekali kejadian. Sekarang baru terjadi lagi,” ucapnya.
SINFONEWS I TASIKMALAYA – SEBUAH mobil Isuzu Panther warna hitam bernomor polisi B 2069 TKG yang ditumpangi tiga karyawan Bank Nasional Indonesia (BNI) tertabrak dan terseret Kereta Api Kutajaya Selatan jurusan Kutoarjo-Kiaracondong di perlintasan tanpa palang pintu Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Beruntung musibah ini tidak sampai menelan korban jiwa. Meski benturan cukup kuat hingga mobil pun terseret sekitar 10 meter.
Kondisi mobil pun rusak parah, beruntung sopir dan dua penumpangnya hanya mengalami luka ringan saja.
Kecelakaan ini terjadi diduga sopir tidak mendengar saat kereta api akan melintas. Karena perlintasan kereta api itu tidak berpalang pintu, sang sopir terus saja memacu kendaraannya, saat bersamaan kereta api pun melintas.
“Brak, mobil itu tertabrak kereta api. Mobil terseret kereta api sekitar 10 meter. Bagian sebelah kanan mobil rusak parah, namun sopir dan penumpangnya selamat,” kata salah seorang warga, Cicih (50) yang rumahnya persis di dekat lokasi kejadian.
Menurutnya, mobil melaju kencang sekali dari arah Selatan menuju Utara, saat melintas rel kereta tanpa palang pintu tiba-tiba melintas kereta api.
Dirinya sempat teriak-teriak agar mobil berhenti. Tapi sopirnya tak mendengar dan mobil terus melaju. Hingga akhirnya insiden kecelakaan itu terjadi. Selain tertabrak, mobil juga terseret.
“Mobil terseret dan terlepas persis di depan rumahnya. Kondisi mobil rusak parah. Namun terlihat para penumpang berhasil keluar dengan selamat dan hanya luka-luka ringan saja,” ucapnya
Dikatakan Cicih, para penumpangnya ada tiga orang, semuanya laki-laki. Dipastikan karyawan BNI, karena menggunakan seragam BNI dan ID Card, kemungkinan habis pulang survei.
“Mereka menelefon tapi entah ke siapa. Tapi tidak lama ada mobil yang menjemput. Mereka berseragam batik dan berkarya identitas BNI,” tuturnya.
Petugas polisi, petugas keamanan kereta api dan dibantu warga berupaya mengevakuasi mobil dari dekat rel. Selanjutnya, mobil itu dibawa oleh mobil derek dari lokasi kejadian.
“Sudah sekitar tujuh tahun tak pernah ada kejadian. Padahal, kalau dulu sering sekali kejadian. Sekarang baru terjadi lagi,” ucapnya.
Warga sekitar berharap, perlintasan di dekat rumahnya bisa dipasang palang pintu. Selain itu kepada pengendara untuk berhati-hati dan tak melakukan kencang kendaraannya saat melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Sementara itu, teman-teman korban yang berkartu identitas BNI enggan memberikan komentar apapun saat berkumpul di lokasi kejadian. Mereka terlihat berkumpul di sebuah warung dekat lokasi kejadian sembari menunggu proses penarikan mobil rusak oleh mobil derek. (***)
