“Perkembangan geng motor di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan, budaya, pengangguran, perhatian orang tua yang minim dan kemiskinan. Rata-rata geng motor terbentuk karena kebiasaan para remaja atau pemuda yang nongkrong – nongkrong yang biasanya dilakukan di malam hari”
SINFONEWS.com, CIREBON | KEBERADAAN geng motor yang selalu membuat resah masyarakat perlu tindakan tegas dari pihak berwajib seperti kepolisian. Pasalnya keberadaan mereka menjadi ancaman serius karena berbagai kasus yang muncul di permukaan kerap menimbulkan korban jiwa.
Anarkisme yang selalu dilakukan oleh geng motor ini patut untuk segera diakhiri agar tidak semakin banyak korban jiwa atau kerugian materiil yang disebabkan oleh ulah mereka.
Mengantisipasi hal itu anggota Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Barat melaksanakan patroli di daerah Desa Wanasaba Kidul Kab Cirebon, Minggu 21 Juli 2024.
Kepada awak media, Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol. Donyar Kusumadji S.I.K. mengatakan bahwa untuk mendukung kebijakan pemerintah guna mencegah bertambahnya aksi kriminalitas yang di sebabkan oleh aktivitas geng motor.
“Kami Sat Brimob Polda Jabar mengingatkan langsung pada warga agar selalu waspada terhadap ajakan dan bujukan dari beberapa oknum yang mengajak untuk bergabung ke geng motor, “ ujar Kompel Pol. Donyar Kusumadji
Menurutnya, perkembangan geng motor di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan, budaya, pengangguran, perhatian orang tua yang minim dan kemiskinan. Rata-rata geng motor terbentuk karena kebiasaan para remaja atau pemuda yang nongkrong – nongkrong yang biasanya dilakukan di malam hari.
“Selanjutnya mereka melakukan aksi balap liar dan hal-hal yang menantang untuk menunjukkan eksistensi diri terhadap kelompoknya atau kelompok lainnya.” ungkapnya.
Kondisi tidak ideal tambahny Kombes Pol Donyar, biasanya menimbulkan celah sosial, lemahnya disiplin lalu lintas menjadi peluang timbulnya geng motor.
“Lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pendidikan karakter yang gagal menjadikan mereka mudah terombang – ambing sehingga menuju pergaulan yang salah,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk mengatasi munculnya geng-geng motor baru, perlu upaya bersama dari semua pemangku kepentingan termasuk peran orang tua, sekolah, lingkunga dan masyarakat.
“Kepolisian diakuinya tidak dapat bekerja sendiri untuk mengatasi teror geng motor yang sudah sangat meresahkan masyarakat,” pungkas Dan Sat Brimob Polda Jabar. ***