Pewarta : SUPRIATNO / SINUNG RESTENDY | Editor : RYAN S KAHMAN
“Edukasi dan pengasuhan anak ranah online yang ramah dan aman penting terus ditingkatkan. Sekolah, diharapkan dapat menstimulant dalam mengimplementasikan perlindungan anak, agar anak aman, serta terbebas dari kekerasan”
BLORA | YAYASAN Setara, LPA Klaten , tergabung pada United Nations Children Fund (UNICEF ) di aula Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Jawa Tengah, menggelar Training Pencegahan dan Penanganan Awal Kekerasan Basis Gender dan Eksploitasi Seksual Anak Ranah Daring ( KBGO -OCSEA) Berbasis Sekolah, mengikutkan, perwakilan guru dan siswa, asal 11 sekolah wilayah setempat, Senin – Selasa 16 Oktober 2023.
Training digelar, guna mengingatkan semua pihak, pentingnya dukungan dan komitmen bersama menyoal perlindungan anak.
Soal anak, bukan hanya program lingkungan keluarga semata, namun terlebih, juga merupakan tanggung jawab serius pihak sekolah dan layanan publik terdekat,
Kaitan ini, Yayasan Setara, bekerjasama dengan UNICEF Indonesia, mendampingi 5 kabupaten/Kota di Jawa Tengah, membangun lingkungan aman dan ramah anak, salah satunya, di Kabupaten Blora, dengan program Online Children Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) yang menekankan internet serta medsos, dengan sejumlah potensi resiko dan peluang seiring perkembangan anak.
Keterwakilan peserta berdasar kedekatan dengan 5 desa dampingan program OCSEA.
Kabupaten Blora bekerjasama dengan UNICEF sejak tahun 2019 untuk membangun Kabupaten Blora Ramah Anak.
BACA JUGA : Warga Antusias Ikut Program Pasang Sangkur
Internet, bagi generasi digital native tak bisa dipisahkan dari pola hidup dan prilaku anak. Melalui internet anak-anak mencari tahu tentang informasi, hiburan dan lain sebagainya. Bahkan sejumlah data menyebut, banyak diantaranya dari anak pengguna internet yang dengan secara sengaja menyembunyikan usia aslinya, sehingga berpotensi menjadi korban eksploitasi, dan kekerasan seksual, di ranah daring.
Sekretaris Dinas P3A Kabupaten Blora, Widodo S.Pd., M.Pd menegaskan, penting dilakukan proteksi kekerasan di media sosial.
Widodo menyebut, masih adanya sekolah yang beranggapan, soal kasus bullying, kasus kekerasan, penyimpangan sosial anak dikatakannya sebagai hal tabu untuk diketahui publik, hingga untuk itukemudian, kasusnya disembunyikannya, dan atau diselesaikannya, dengan caranya sendiri oleh lembaga, bahkan juga malah sengaja ditutup – tutupi.
“Ini hal yang kurang tepat dan pentingnya dilakukan sosialisasi, pendampingan, bahkan layanan rujukan dalam menghadapi situasi tertentu,” tandas widodo
Senada pernyataan Widodo, fasilitator Yayasan Setara, Hidayatus, menegaskan, banyak tantangan dihadapi anak di dunia maya dan berpotensi terjadinya kekerasan seksual di ranah daring terhadapnya.
“Hal ini penting untuk kita cegah dan tangani bersama” tandas Hidayatus.
Hidayatus tegaskan, edukasi dan pengasuhan anak ranah online yang ramah dan aman penting terus ditingkatkan. Sekolah, diharapkan dapat menstimulant dalam mengimplementasikan perlindungan anak, agar anak aman, serta terbebas dari kekerasan.***