“Masyarakat berharap pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Karawang, lebih ketat dan turun kelapangan untuk meninjau proyek proyek yang sedang berjalan”
KARAWANG | BUNTUT ramainya pemberitaan di medsos, prihal pekerjaan dinas PUPR menjadi sorotan publik. Pasalnya di akhir tahun 2024 banyak proyek yang dikerjakan terburu-buru, karena jangka waktu yang minim akibatnya pekerjaan terkesan asal jadi. Sabtu 07 Desember 2024.
Dinilai kurangnya pengawasan dari dinas terkait sangat rentan dengan kecurangan yang di kerjakan oknum kontraktor seperti halnya pembangunan proyek yang saat ini sedang berjalan berdampak buruk terhadap kwalitas dan kuantitas bangunan.
Hal ini yang terjadi pada kegiatan pelaksanaan pembangunan turap jalan Batujaya- Pakisjaya Kabupaten Karawang, yang di kerjakan asal jadi diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Proyek tersebut diduga dikerjakan terkesan ada pembiaran dari pihak PUPR Kabupaten Karawang.
Pekerjaan proyek turap jalan terlihat di kerjakan terburu-buru sehingga hasilnya tidak maksimal, seperti galian pondasi bawah tidak terlihat dikarenakan denagn adanya genangan air dan untuk dasar bawah tidak di pakainya adukan kering.
Selain itu, pemasangan kisdam hanya sebatas formalitas dan terlihat jelas kondisi banyak air. Kuat dugaan penataan saluran dikerjakan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan terkesan bermain curang.
Menurut keterangan warga sekitar Pakisjaya RD menyayangkan kegiatan pekerjaan pemasangan turap tersebut terkesan buruk karena dikerjakan asal jadi, dari komposisi adukan campuran semen dan pasir asal saja.dan dari takaran berapa berbanding berapa itu tidak di utamakan, jelas jelas akan mengurangi kualitas dan kuantitas bangunan.
“Hal ini ini sangat di sayangkan kerena bangunan tidak akan bertahan lama”, ujarnya.
Proyek penurapan jalan Desa Batujaya-Pakisjaya yang dikerjakan oleh CV.Dwi Putra Abadi dengan nilai kontrak Rp. 189.038.000.00
Dari hasil investigasi awak media di lapangan, panjang turap: 122 M2 dengan Tinggi :1,70,M2. Hal ini menjadi sorotan publik dan menuai perhatian Masyarakat, pasalnya pekerjaan terkesan terburu-buru tanpa mementingkan kwalitas dan kwantitas bangunan, demi meraup keuntungan yang sangat besar.
Masyarakat berharap pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Karawang, lebih ketat dan turun kelapangan untuk meninjau proyek proyek yang sedang berjalan. Sampai berita ini terbit pihak pelaksana atau mandor di lapangan belum bisa ditemui.***