“Kehadiran Raia di Jepang tak hanya membawa harum nama SMI Al-Muhajirin dan pesantren, tapi juga menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi ribuan santri di Indonesia yang bermimpi besar”
PURWAKARTA | KABAR membanggakan kembali datang dari Pondok Pesantren Putri Al-Muhajirin Kampus Pusat Purwakarta. Salah satu santri berprestasinya, Raia Annisa Fathah, santri kelas 10 MIPA PRO SMI Al-Muhajirin, menerima undangan ekslusif dari Institute of Radiation Emergency Medicine, Universitas Hirosaki, Jepang.
Undangan ini merupakan bagian dari program internasional Open House Studi Kedokteran yang ditujukan bagi pelajar terbaik dari berbagai negara. Para peserta akan diperkenalkan pada dunia akademik kedokteran, mengunjungi laboratorium riset, mengenal budaya ilmiah Jepang, serta berdiskusi langsung dengan pelajar dari seluruh penjuru dunia.
Raia menjadi satu dari sedikit pelajar internasional yg terpilih dalam program ini. Kehadiran Raia di Jepang tak hanya membawa harum nama SMI Al-Muhajirin dan pesantren, tapi juga menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi ribuan santri di Indonesia yang bermimpi besar.
“Kami akan dibimbing menjadi generasi ilmiah yang siap menjelajah dunia dengan ilmu dan akhlak,” ujar Raia dikutip dalam sebuah tayangan video.
Keberangkatan Raia merupakan cerminan keberhasilan SMI Al-Muhajirin, yang dikenal dengan tagline Sekolah Integrasi Ilmu.
Sekolah ini menggabungkan kurikulum nasional dengan pendalaman keislaman, di mana para santri selain belajar sains, juga mendalami khazanah keilmuan ulama salaf.
“SMI Al-Muhajirin Pusat adalah gerbang menuju prestasi global,” tambah Raia.
Saat Raia menapaki bumi Jepangg, ia sejatinya sedang membentangkan mimpi banyak santri Indonesia—bahwa dari ruang-ruang pesantren, anak-anak bangsa mampu hadir dan bersaing di panggung internasional.
Dari Al-Muhajirin Purwakarta, santri menorehkan jejak kebaikan dan keilmuan di dunia global. Dari pondok, menembus dunia. ***