CICALENGKA-Sinfonews.com
Bandung- Dedi Mulyadi Cagub Jabar dari Partai Golkar, Rabu (21/9/2017) menyempatkan diri singgah di Kecamatan Cicalengka untuk mengikuti pawai Taarup dalam peringatan tahun baru Islam.
Pada kesempatan tersebut Kang Dedi mengutarakan makna peringatan tahun baru baru Islam. Menurutnya, peringatan tahun baru Islam merupakan salah satu tradisi masyarakat.
“Makna 1 Muharam yang pertama masyarakat mulai banyak mengenal tradisi dan adat di bulan Muharram,” ungkapnya.
Ada banyak tradisi masyarakat dalam memperingati bulan Muharram, salah satunya adalah tumpengan, bubur merah bubur putih muharam dan kegiatan tradisi masyarakat lainnya.
“Bagi kita kegiatan peringatan yang dilakukan masyarakat Islam di bulan Muharram tidak lepas daripada kebudayaan dan tradisi masyarakat,” ungkapnya kepada Sinfonews.com.
Harapannya kedepan agama Islam di Indonesia salah satu agama yang dapat saling menghormati satu sama lain.
“Ujung-ujungnya hanya satu, kita dapat menghargai dan saling molenghomati,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang M Naser mengutarakan bahwa Pawai taarup di Kecamtan Cicalengka sudah biasa dilakukan setiap tahun. Tahun ini lebih meriah.
“Kehadiran tahun baru Islam, Hijriyah itu artinya berpindahnya dari hal yang kurang baik menjadi yang baik. Hari ini kita sebagai penganut dan pengikut umat Islam harus merenungkan bagaimana hijrah kita, dimasa mendatang,” ungkapnya.
Hijriyah adalah milik umat Islam, mari kita isi tahun yang akan datang menjadi lebih baik, pembangunan yang tahun ini lebih baik lagi kepada tahun yang akan datang.
Camat Cicalengka H. Entang Kurnia, mengatakan diadakannya Pawai taarup merupakan Forum silaturahmi Warga Cicalengka, dalam meningkatkan syiar Islam di Cicalengka. Apalagi Cicalengka kental terkenal dengan daerah santrinya
H. Didin Komarudin ketua penyelenggara mengutarakan jumlah peserta pawai dapat mencapai ribuan warga, diikuti kendaraan motor 4000 motor kendaraan mobil kurang lebih 400 mobil, ada peningkatan peserta pawai dari tahun kemarin.
Pesertanya berasal dari 12 desa yang terdiri dari Majlis Taklim, ponpes, Mts, RA, TPA, TKA, Paud Komunitas, Para Kepala Desa dan tokoh masyarakat dan para pengusaha yang bernuansakan Islam tidak ada kaitan dengan apa apa.
“Tujuan diselenggarakannya adalah agar Umat Islam supaya lebih mengetahui adanya tahun Hijriyah, karena tahun Hijriyah itu milik semua umat Islam,” katanya.
Acara terselenggara berkat kerjasama MUI Kecamatan dengan Muspika dan dibantu elemen yang ada.
“Untuk lebih memperkuat Ukuwah Islamiah dan Ukuwah Imamiyah dibawah komando Ulama dan Umaro.
Selain itu, Syiar Islam, supaya Cicalengka ini kelihatan antusias dalam memelihara budaya Islam. (Red/Andi)