Laporan : REDAKSI I Editor : NANDANG
“Jadi memang ini sebuah fenomena atau siklus yang harusnya bisa diprediksi. Ketika tahun lalu cenderung untuk hari-hari itu kering maka hari ini bisa diprediksi akan terjadi hujan,” kata Sri Rahayu.
KARAWANG-ANGGOTA DPRD Jawa Barat meminta pemerintah provinsi dan kabupaten serius menangani bencana banjir. Provinsi Jawa Barat yang terdampak banjir imbas luapan sungai seperti Bandung barat, Karawang, Subang dan Bekasi serta Kota Bekasi.
“Pemerintah daerah harus serius menangangni bencana banjir,” kata Sri Rahayu Agustina, Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Golkar, Kamis (26/02).
Anggota DPRD Jabar dari Komisi V asal Karawang ini mengatakan, pemerintah seharusnya sejak awal sudah bisa memprediksi banjir yang terjadi awal pekan ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan menyebabkan sungai meluap. Tetutama Pemerintah Kabupaten Karawang, Bekasi yang terdampak luapang sungai Citarum dan Kota Bekasi akibat luapan sungai Cikeas..
“Jadi memang ini sebuah fenomena atau siklus yang harusnya bisa diprediksi. Ketika tahun lalu cenderung untuk hari-hari itu kering maka hari ini bisa diprediksi akan terjadi hujan,” kata Sri Rahayu.
Dia menegaskan sudah minta tambahan anggaran untuk anggaran kebencanaan, namun belum ada realisasi, sementara stok logistik di BPBD dan Dinsos Jabar, saat melakukan sidak logistik bantuan bencana sudah kosong. Namun kami Dewan tidak tinggal diam akan terus mendorong tambahan dana logistik kebencanaan.
“Kami dalam rapat badan anggaran, meminta tambahan anggaran kebencanaan namun tidak terealisasi,” tandasnya.
Sri Rahayu mengatakan setelah adanya normalisasi sungai Citarum pada tahun 2018 , dampak yang ditimbulkan cukup signifikan , sebelum ada normalisasi Citarum, wilayah bantaran sungai Citarum dipastikan terendam , namun sejak dilakukan normalisasi wilayah Karawang barat, masih terbilang aman , dampak lain yang ditimbulkan diwilayah hilir sungai seperti Pakisjaya.
“Sungai Citarum merupakan sungai lintasan di Karawang dan Bekasi, pada tahun ini dampak yang ditimbulkan akibat sungai tersebut tidak signifikan,” tandasnya.(***)