“Dengan terlaksananya prosesi Mopotilolo di Kecamatan Randangan, perjalanan adat ini akan terus berlanjut ke kecamatan-kecamatan lainnya sebagai bagian dari tradisi dan bentuk kedekatan antara pemimpin dengan masyarakat Pohuwato”
POHUWATO | PROSESI adat Mopotilolo bagi Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, dan Wakil Bupati, Iwan S. Adam, terus berlanjut. Setelah sebelumnya diawali dari Kecamatan Patilanggio, kini prosesi adat tersebut digelar di Kecamatan Randangan pada Rabu, 19 Maret 2025. Kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan safari Ramadan Pemerintah Daerah (Pemda) Pohuwato yang berlangsung di berbagai kecamatan.
Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato dalam prosesi adat ini turut didampingi oleh Ketua TP. PKK Pohuwato, Selvi Mbuinga Monoarfa, serta Wakil Ketua TP. PKK Pohuwato, Risnawati Ali. Kedatangan mereka disambut dengan penuh kehangatan oleh unsur pemerintah kecamatan dan masyarakat Randangan.
Prosesi Mopotilolo merupakan tradisi adat Gorontalo yang menandai penerimaan dan restu dari masyarakat kepada pemimpin daerah yang baru. Acara ini mencerminkan penghormatan serta harapan agar kepemimpinan yang dijalankan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Bupati Saipul A. Mbuinga mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas sambutan yang diberikan. Ia menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal serta memperkuat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang luar biasa ini. Tradisi Mopotilolo menjadi momentum bagi kami untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memahami langsung kebutuhan yang ada di tiap kecamatan,” ujar Bupati Saipul.
Selain prosesi adat, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan safari Ramadan yang menjadi agenda rutin Pemda Pohuwato selama bulan suci. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah daerah juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial.
Sementara itu, Camat Randangan menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas kedatangan Bupati dan Wakil Bupati beserta rombongan. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, komunikasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat semakin erat.
Dengan terlaksananya prosesi Mopotilolo di Kecamatan Randangan, perjalanan adat ini akan terus berlanjut ke kecamatan-kecamatan lainnya sebagai bagian dari tradisi dan bentuk kedekatan antara pemimpin dengan masyarakat Pohuwato.***
