Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
CovidKesehatan

Diburu Karena Dianggap Bisa Tangkal Covid-19, Ini 4 Fakta Susu Cap Beruang

233
×

Diburu Karena Dianggap Bisa Tangkal Covid-19, Ini 4 Fakta Susu Cap Beruang

Sebarkan artikel ini
Konsumen Buru Susu Cap Beruang@2021SINFONEWS.com
Konsumen Buru Susu Cap Beruang@2021SINFONEWS.com
banner 300x250

Pewarta : REDAKSI  |  Editor : RYAN S KAHMAN

“Susu beruang digadang-gadang dan dianggap berkhasiat menangkal virus corona. Barang ini pun menjadi langka dan banyak dicari di tengah pandemi Covid-19 yang kembali melonjak”

KARAWANG  |  SUSU beruang merek Bear Brand tengah mendapatkan perhatian khalayak beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang di sebuah pusat perbelanjaan viral di media sosial.

Susu beruang digadang-gadang dan dianggap berkhasiat menangkal virus corona. Barang ini pun menjadi langka dan banyak dicari di tengah pandemi Covid-19 yang kembali melonjak.

Berikut 4 fakta soal susu beruang yang banyak diburu dan disebut menangkal Covid-19,

1.Diklaim susu murni

Melansir situs Nestle.co.id, Bear Brand diklaim terbuat dari 100 persen susu murni. Susu telah mengalami proses sterilisasi tanpa penambahan bahan pengawet, sehingga bisa langsung dikonsumsi. Susu beruang mempunyai dua varian, yaitu Bear Brand Gold White Tea dan Bear Brand Gold White Malt. Bear Brand Gold White Tea mengandung teh putih yang diperoleh dari daun teh pilihan, dilengkapi dengan vitamin A, C, dan E yang membantu proses regenerasi kulit dan mencegah kerusakan sel kulit lebih dini. Sedangkan, Bear Brand Gold White Malt mengandung malt serta vitamin B1, B2, dan B12 yang membantu mempercepat proses pengolahan energi.

Berita Lainnya :  Di Kabupaten Sumedang Jelang PSBB Grafik Covid-19 Menurun

2.Banyak diburu, harga naik

Anggapan sepihak dari sebagian masyarakat bahwa susu beruang dapat menangkal Covid-19, membuat harga susu ini naik signifikan di sejumlah e-commerce dan di pasaran. Terkait dengan hal ini, pihak Nestle mengaku tidak menaikan harga atas produknya.

“Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami,” kata Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R Tjandrakusuma kepada awak media, Senin (05/07)

Ia menuturkan, pihaknya secara maksimal mengusahakan untuk terus memasok produk susu Bear Brand agar bisa memenuhi permintaan masyarakat.

Selama pandemi, ujar Debora, pihaknya terus fokus untuk memenuhi permintaan konsumen.

3.Padahal, tak harus susu beruang.

Salah satu pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari mengatakan, mengonsumsi susu memang meningkatkan imunitas tubuh, tetapi bukan berarti harus memilih produk susu tertentu untuk dikonsumsi.

“Tapi ya tidak harus Bear Brand, susu yang lain juga bagus,” ujar Lily, Sabtu (3/7/2021).

Berita Lainnya :  Siloam Hospitals Lippo Cikarang Gelar Baksos Pengobatan Gratis Di Desa Pasirsari

Ia mengatakan, susu mempunyai kandungan nilai gizi yang baik, protein, dan mineral.

“Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Lily.

Lily menjelaskan, sejumlah protein dalam susu dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti protein whey, lactoferin, laktalbumin, dan asam-asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Susu dapat dikonsumsi setiap waktu, tetapi lebih baik dikonsumsi setelah makan.

BACA JUGA :
Polri Awasi Aktivitas Penjualan Online Obat Antibiotik Pandemi Covid-19

4.Bukan satu-satunya sumber kalsium

Ahli gizi dr. Tan Shot Yen mengatakan, susu sapi memang mengandung kalsium 143 miligram/100 gram. Ia mengatakan, kalsium hewani jauh lebih mudah diserap tubuh dibandingkan protein nabati.

Sehingga, mengonsumsi susu mempunyai manfaat praktis untuk mendapatkan gizi kalsium daripada jenis makanan lainnya. Kendati demikian, susu bukan satu-satunya sumber kalsium yang didapatkan dari makanan.

Tan memaparkan bahwa jika tak dapat mengonsumsi susu, masih banyak jenis makanan lain yang menawarkan kandungan kalsium serupa, bahkan jauh lebih tinggi seperti tempe, ikan teri, kacang tolo, kacang tanah, dan lain-lain. ***

banner 1000x300
banner 1000x300