Pewarta : KUSMAWAN | Editor : RYAN S KAHMAN
“Saya menekankan kepada camat anda harus punya data, tugas saya adalah mengurangi angka kemiskinan, masyarakat jadi sejahtera, masyarakat bisa merasakan adanya kepemimpinan. Nanti liat, secara teknis saya yang tau, dari sisi keuangan saya yang paham,” tandasnya
BANDUNG BARAT | MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) resmi menunjuk Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arsan Latif menjadi Pejabat (Pj) Bupati Bandung Barat menggantikan Hengky Kurniawan.
Usai dilantik di Gedung Sate oleh Pj Gubernur Jabar, Arsan Latif mengikuti rangkaian acara serah terima jabatan Bupati Bandung di Gedung Bupati, Kompleks Pemda KBB, pada Rabu 20 September 2023.
Pada hari pertama Arsan Latif memimpin Bandung Barat, dirinya menyoroti sejumlah persoalan. Mulai dari dinamika awal pengangkatan Pj Bupati, pelayanan masyarakat, persoalan sampah, hingga kemiskinan.
Masalah kemiskinan di Bandung Barat menjadi fokus utama yang paling ditekankan Arsan Latif. Dirinya bahkan menginstruksikan langsung agar para camat dan kepala desa mendata seluruh warga miskin atau kelaparan di wilayahnya. Tak boleh ada satupun yang terlewakan.
“Tolong pak camat, sebagai gambaran saat saya menjabat lurah, tak satupun kejadian di masyarakat yang saya tak ketahui. Mulai dari kejadian maling hingga warga kelaparan,” kata Arsan Latif.
Dirinya berjanji tak akan membiarkan warga Bandung Barat berada dalam kemiskinan atau kelaparan tanpa ada tindakan dari pemerintah. Arsan akan mengoptimalkan seluruh upaya agar warga miskin bisa ditangani.
BACA JUGA : Si Jago Merah Hanguskan Kios Foto Copy di Purwasari
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Kabupaten Bandung Barat masih menjadi wilayah keenam dengan kemiskinan tertinggi di Jawa Barat. Melansir jabar.bps.go.id, 10,82 persen atau sekitar 184 ribu jiwa penduduk Bandung Barat masuk dalam kategori miskin pada 2022.
“Oleh karena itu kalau ada masyarakat pak camat miskin atau sampai kelaparan, tapi pak camat gak tau, itu tanggung jawab pak camat. Saya gak mau ditanya di akhirat soal kelaparan. Maka sekarang kita komitmen, setorkan data warga miskin kepada saya dan apa kebutuhannya, jangan tanya anggaran dari mana,” papar Arsan.
Pria yang sempat menjabat Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri ini yakin potensi anggaran untuk menuntaskan kemiskinan bakal ada. Dirinya paham betul bagaimana dan darimana saja alokasi APBD bisa dipakai.
“Saya menekankan kepada camat anda harus punya data, tugas saya adalah mengurangi angka kemiskinan, masyarakat jadi sejahtera, masyarakat bisa merasakan adanya kepemimpinan. Nanti liat, secara teknis saya yang tau, dari sisi keuangan saya yang paham,” tandasnya. ***