KARAWANG-Sinfonews.com
Jagad maya Jawa Barat, bahkan Nasional, di hebohkan dengan beredarnya surat rekomendasi Dewan Perwakilan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Partai Golkar). Dimana isinya DPP Partai Golkar merekomendasi Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Idrus Marham, Sekretaris DPP Partai Golkar mengklarifikasi langsung kepada publik, terkait beredarnya surat rekomendasi itu dengan menggelar konfrensi pers, Idrus Marham dengan tegas pihaknya tidak pernah merasa mengeluarkan surat apa pun, untuk kepentingan Pigub Jabar 2019. Pihak DPP Partai Golkar melalui Idrus Marham akan segera mencari siapa pelaku yang menyebarkannya. Karena dengan beredarnya surat rekomendasi palsu tersebut, sudah menyebabkan kegaduhan politik di Jawa Barat.
Terkait hal tersebut diatas, seorang simpatisan Dedi Mulyadi asal Karawang Andri Kurniawan berpendapat, bahwa beredarnya surat rekomendasi palsu yang seolah – olah di keluarkan oleh DPP Partai Golkar. Merupakan bentuk perbuatan melawan hukum.
“Jelas ini tindakan pidana menyebarkan berita hoax, yang menyebabkan ada pihak yang di rugikan, yaitu Ketua Umum dan Sekretaris DPP Partai Golkar,” tandas Andri Kurniawan. Sabtu (23/09)
karena jelas dalam surat rekomendasi palsu itu, telah terjadi pemalsuan tanda tangan Ketua Umum dan Sekretaris DPP Partai Golkar. Delik formil dan delik materilnya sudah terpenuhi, tinggal di cari tahu saja, siapa pelakunya?
Andripun mendesak pihak Kepolisian, untuk segera melakukan penyelidikan terkait beredarnya berita hoax tersebut, dan mendorong DPD I Jawa Barat dan DPP Partai Golkar, untuk segera melaporkan atas tindakan pemalsuan tanda tangan Ketua Umum dan Sekretaris DPP Partai Golkar kepada pihak Kepolisian.
“Jika dibiarkan karena sudah menimbulkan kegaduhan politik di Jawa Barat, sehingga menimbulka reaksi dari para pendukung dan juga simpatisan Dedi Mulyadi,” jelasnya
Terbukti lanjut Andri dengan adanya penyegelan kantor DPD II Golkar Majalengka oleh simpatisan Dedi Mulyadi, dan di Karawang pun terdengar informasi, bahwa simpatisan Dedi Mulyadi merencanakan aksi unjuk rasa ke DPP Partai Golkar, apa bila surat rekomendasi Pilgub Jabar tidak jatuh kepada Dedi Mulyadi.
“Ini kan jelas – jelas persoalan serius yang menimbulkan kegaduhan politik di masyarakat,” pungkasnya (RyaSKa)