Etika dan Adab Yang Harus Dimiliki Mu’ allim dan Murabbi

Pewarta : RUDI ‘BOY’ RUSYANA  |  Editor : RYAN S KAHMAN

“Etika dan adab yang harus di miliki seorang mu’ allim dan murabbi adalah ikhlas dalam mengajar dan mendidik santri dan umat, tidak ada tujuan lain Kecuali Mengharapkan ridho Allah semata, karena ilmu yang disampaikan jika tanpa keikhlasan”

PURWAKARTA  | Dr KH. ABUN BUNYAMIN, MA menjadi narasumber dalam acara Workshop peningkatan Kompetensi Imam dan Khotib di Era Digital yang di gelar Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Purwakarta, pada hari Rabu 13 Oktober 2021, di Aula Gedung Dakwah.

Beliau adalah pimpinan pondok Pesantren Al Muhajirin Purwakarta. Dalam pemaparannya, Dr., K.H Abun Bunyamin M.A menjelaskan tentang etika dan adab yang harus di miliki Mu’ allim dan Murabbi sama hal nya dengan imam dan khotib.

Menurutnya, etika dan adab yang harus di miliki seorang mu’ allim dan murabbi adalah ikhlas dalam mengajar dan mendidik santri dan umat, tidak ada tujuan lain Kecuali Mengharapkan ridho Allah semata, karena ilmu yang disampaikan jika tanpa keikhlasan. Sedikit sekali manfaatnya dan tidak akan membekas kedalam jiwa santri dan umat kecuali sedikit.

Tidak diragukan lagi bahwa mengajar dan mendidik adalah sebagian amal salih, sehingga ikhlas ibarat ruh dari amal salih tersebut.

Ibnu Athailah Assakandari berkata dal kitab Al Hikam, “Amal- Amal itu semata bentuk-bentuk yang tampil, adapun ruh-ruh yang menghidupkannya adalah hadirnya sirr ikhlas (cahaya ikhlas) padannya”

BACA JUGA : Polisi Peduli, Bagikan Bansos Paket Sembako Kepada Warga Kurang Mampu.

Selain ikhlas, Sambung Dr. KH. Abun, diantara hal-hal yang harus menjadi tujuan mu’allim dan murabbi dalam mengajar yaitu, :

1. Berpaling dari Tujuan-Tujuan Duniawi
   Seyogianya seorang mu’allim tidak memiliki tujuan- tujuan duniawi dalam mengajar, seperti ingin mendapatkan harta, kepemimpinan, Kedudukan dan ingin dipandang lebih tinggi dari koleganya, serta pujian dari orang- orang.

2. Waspada Dalam Tujuan Mengajar
   Bagi mu’ allim dan murabbi hendaknya waspada dalam mengajarnya, jangan sampai dalam mengajar memiliki niat memiliki banyak pengikut, jamaah atau followers dan membenci umat atau jamaah yang belajar ilmu kepada orang lain.

3. Memiliki Akhlak Yang Baik
   Seorang mu’allim dan murabbi hendaknya memiliki akhlak yang baik sebagimana di tetapkan dalam syariat. Memiliki prilaku terpuji dan kebiasaan yang di ridhoi.

4. Berbuat Baik Kepada Santri dan Umat
   Seyogianya seorang mu’allim dan murabbi bersikap lemah lembut kepada santri dan umat, menyambutnya dengan hangat serta berbuat baik kepadanya sesuai dengan keadaan.
   Sebagaimana sabda rasulallah SAW. ” Sesungguhnya orang- orang yang mengikuti kalian dan sesungguhnya orang-orang yang datang kepada kalian dari penjuru dunia untuk belajar agama, maka jika mereka datang kepada kalian wasiatkanlah mereka kebaikan”

5. Memberi Nasihat dan Memuliakan Santri dan Umat
   Seorang mu’allim dan murabbi hendaknya memberikan nasihat kepada santri dan umat. Rasullah SAW Bersabda yang artinya.
   “Agama itu nasihat, untuk Allah, untuk kitabnya, untuk rasulnya, untuk pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”

6. Mengajari Adab Yang Baik Kepada Santri dan Umat
   Hendaknya seorang mu’allim dan murabbi mendidik santri dan umat dengan car bertahap (tidak sekaligus) sesuai adab- adab yang luhur dan prilaku yang baik serta melatih mereka perkara-perkara kecil yang terpuji.

7. Semangat Dalam Mendidik Santri dan Umat
   Sangat di anjurkan bagi seorang mu’allim untuk bersemangat dalam memberikan pelajaran, semangat dalam memahamkan santri dan umat sesuai dengan kadar kemampuan mereka masing- masing. ***