Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Barat

Fakta Lapangan, Karawang Tidak Peduli Kasus Barugbug

0
×

Fakta Lapangan, Karawang Tidak Peduli Kasus Barugbug

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

“Fakta dilapangan belum ada progres yang lebih baik dari DLHK Karawang,  ini bukti tidak peduli terhadap apa yang dirasakan masyarakat sepanjang aliran sungai Cilamaya, ” kata Sri Rahayu.

KARAWANG, SRI RAHAYU Agustina,  anggota DPRD Jabar asal Karawang, menyusuri aliran Sungai Cilamaya di tiga titik mulai dari penampungan air dari dua hulu sungai di Bendung Barugbug,  Desa Situdam, Kecamatan Jatisari hingga Desa Muara,Kecamatan Cilamaya wetan, pada Minggu (15/9) kemarin.

banner 300x600

Dari hasil penyisiran sepanjang Daerah Aliran Sungai Cilamaya mendapatkan fakta sangat memprihatinkan dan ini faktanya :

  1. Bendungan Barugbug masih terlihat hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat sehingga warga sekitar harus menutup hidung rapat-rapat akibat air sungai menimbulkan bau ,warga sekitar harus merasakan bau setiap hari dan sudah berlangsung puluhan tahun.
  2. Fakta kedua, warga di kampung Cipancuh, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan terpaksa membeli air untuk kebutuhan minum karena air sumur warga sudah terkontaminasi bau limbah yang mengalir di sungai Cilamaya . Petani juga terpaksa harus menggunakan air limbah sungai Cilamaya supaya bisa mengairi area pesawahan supaya bisa menanam padi.
  3. Fakta ketiga Nelayan dan warga Desa Muara, Kecamatan Cilamaya wetan merasakan hal sama , tidak bisa lagi merasakan ketenangan karena bau tak sedap karena air sungai Cilamaya bermuara di wilayahnya .air tak bisa lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti mencuci ,anak-anak tak lagi bisa bermain disungai karena gatal-gatal.

“Fakta dilapangan belum ada progres yang lebih baik dari DLHK Karawang,  ini bukti tidak peduli terhadap apa yang dirasakan masyarakat sepanjang aliran sungai Cilamaya, ” kata Sri Rahayu.

Dia meminta DLHK untuk melakukan penanganan kasus Barugbug secara serius pengaduan masyarakat bukan hari ini saja tetapi sudah  puluhan tahun, untuk itu harus mendapat penanganan dan pengawalan dari semua elemen masyarakat untuk terhadap kinerja DLHK.

“Kita akan kawal terus untuk mendapatkan perhatian pemerintah kabupaten,  provinsi hingga kementerian Lingkungan Hidup, ” tandasnya.

Laporan : BangSINFO
Editor     : Ryan S Kahman

Print Friendly, PDF & Email
banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *