KAB.BANDUNG-Sinfonews.com
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility(CSR) merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan, memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan masyarakat.
Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung H.Marlan,S.Ip.,M.si mengatakan, saat ini sedang dipersiapkan untuk pembentukan Forum CSR di Kabupaten Bandung. Menurutnya, keberadaan CSR dalam pembangunan akan sangat berkontribusi positif, salah satunya untuk mendukung berkembangnya literasi.
“Ke depan kita akan bentuk forum CSR, sebagai bentuk sinergitas Pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai hal, salah satunya literasi,” ucap Marlan saat memimpin acara Stakeholder meeting Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung Tahun 2017 di Balesawa Soreang, Selasa (26/9).
Letak keunggulan Forum nantinya, kata Marlan adalah sinergi antara visi prioritas program Pemerintah dan Visi CSR Perusahaan, yang kemudian dunia usaha men-support program-program pemerintah yang sejalan dengan program CSR perusahaan.
“Dalam mengembangkan literasi di sebuah wilayah, selain dukungan pemerintah, ada juga peran program CSR pihak swasta, misalnya untuk menumbuhkan inovasi layanan perpustakaan, sehingga masyarakat tertarik dan menumbuhkan minat baca,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang dihadiri oleh beberapa stakeholder, seperti Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Pendidikan, Bagian Kominfo dan Administrasi Sekretariat Daerah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Soreang, Bank Negara Indonesia (BNI) wilayah Majalaya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kertaraharja, PT.Telkom, Marlan Menyampaikan agar CSR dari perusahaan tersebut bisa memenuhi kepentingan literasi pada perpustakaan untuk masyarakat, yang tidak bisa terpenuhi dari APBD.
“Sengaja kami mengundang perusahaan swasta, agar melalui forum CSR ke depan, kebutuhan pembangunan budaya literasi masyarakat bisa terdukung maksimal disamping keterbatasan APBD kita,” ucap Marlan.
Dia berharap, jika sinergi antara pemerintah dan dunia usaha berjalan lancar melalui Forum CSR, maka besar kemungkinan ada akselerasi dalam pencapaian peningkatan kesejahteraan masyarakat, ” bukan saja literasi, tapi permasalahan lain juga akan teratasi, seperti yang telah dilakukan Star Energy di Pangalengan dan Indonesia Power di Ibun” pungkasnya.
Sementara, Perwakilan program CSR Perpustakaan Seru (Perpuseru) dari Coca Cola Foundation (CCF) Ade mengungkapkan, pihaknya sudah menjalankan perpuseru yang didanai CSR CCF sejak 2011 lalu. Saat ini kata Dia, aktivitas literasi dari CSR sudah memfasilitasi 32 perpustakaan daerah dari 6 provinsi serta 470 perpustakaan desa (perpusdes) di seluruh Indonesia.
“Kami sudah bergerak sejak 2011, dan di Kabupaten Bandung kita sudah membangun budaya literasi dengan 4 Perpusdes dan 5 TBM (Taman Baca Masyarakat),” ungkapnya.
Ade berencana untuk menjadikan Perpuseru sebagai pusat belajar masyarakat berbasis informasi, teknologi dan Komunikasi, dengan strategi adanya keterlibatan dan peran serta masyarakat, untuk mengaplikasikan apa yang dipelajari dari membaca. (RyaSKa)