“Belum lagi belakangan ada surat dari Kementerian yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi kepada stasiun televisi mengganti adzan magrib dengan running teks pada saat Misa di pimpin oleh Paus Fransiskus yang menuai beragam tanggapan,” ujar Fernando.
SINFONEWS.com, JAKARTA | DARI beberapa susunan calon menteri Prabowo-Gibran yang beredar di media sosial, nama Budi Arie Setiadi yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) tidak lagi menempati posisi jabatannya ataupun posisi menteri lainnya.
“Wajar kalau pada akhirnya Prabowo tidak akan mengangkat Budi Arie Setiadi dalam kabinetnya karena tidak memiliki prestasi pada saat menjadi menteri di kabinet Joko Widodo,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas Kamis 05 September 2024.
Menurutnya, pembobolan pusat data nasional sementara (PDNS) salah satu kegagalan Kementerian Komunikasi dan Informatika saat dipimpin oleh Budi Arie Setiadi.
“Belum lagi belakangan ada surat dari Kementerian yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi kepada stasiun televisi mengganti adzan magrib dengan running teks pada saat Misa di pimpin oleh Paus Fransiskus yang menuai beragam tanggapan,” ujar Fernando.
Ia menambahkan, Budi Arie Setiadi selain tidak mampu dan minim gagasan sehingga layak tidak dipakai oleh Prabowo Subianto sebagai menteri.
“Lebih layak Roy Suryo yang memiliki kemampuan dan memiliki banyak ide dan gagasan termasuk memberikan saran penerapan sistem split window dan bilingual atau split monaural agar penonton televisi dapat menyelesaikan dengan kebutuhan,” ungkapnya.
Menurut Fernando, sebaiknya Prabowo Subianto mempertimbangkan Roy Suryo menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika agar dapat menuntaskan pemerataan teknologi informasi dan internet di seluruh wilayah Indonesia.
“Tidak ada salahnya Prabowo mempertimbangkan Roy Suryo jadi Menkominfo. Dia piawai dan pakar dalam bidang IT,” demikian Fernando. ***