“Kami mendesak pihak BKPSDM dan Bupati Karawang untuk segera menyelidiki dan mengambil langkah tegas. Kejadian ini jelas menampar wajah pemerintahan Kabupaten Karawang. Kami juga beberapa kali berusaha menghubungi Camat G melalui telpon selulernya untuk mengklarifikasi hal tersebut, namun tak ada jawaban,” imbuhnya
SINFONEWS.com, KARAWANG | DUA sejoli terciduk mesum di dalam mobil di parkiran mobil di area parkir Rumah Sakit, di Rengasdengklok. Belakangan diketahui, salah satu pelakunya adalah oknum Camat di Wilayah Kabupaten Karawang
Diketahui, tindak asusila yang dilakukan oleh oknum camat tersebut terjadi di area parkir Rumah Sakit Hestin Rengasdengklok pada Rabu 04 September 2024 dengan seorang bidan honorer (THL)
di dalam mobil membuat geger di daerah tersebut.
Peristiwa yang memalukan itu diketahui oleh seorang warga yang kebetulan berada di lokasi tersebut, Dirinya merasa curiga melihat sebuah mobil yang bergoyang-goyang di area parkir. Rasa penasaran mendorongnya untuk mendekati mobil tersebut, dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati dua orang yang masih mengenakan seragam dinas diduga sedang melakukan perbuatan tak pantas.
“Awalnya saya hanya melihat mobil yang bergoyang. Setelah didekati, ternyata di dalamnya ada Camat G dan seorang bidan THL. Mereka diduga sedang berbuat sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan di tempat umum,” ujar saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya.
Tak lama setelah penemuan itu, aksi penggerebekan pun dilakukan oleh warga sekitar, dan insiden tersebut dengan cepat menyebar luas di masyarakat. Reaksi publik pun bermunculan, mulai dari kekecewaan hingga kemarahan, khususnya karena pelaku adalah seorang pejabat pemerintah yang seharusnya menjadi panutan di tengah masyarakat.
Disaat awak media menghubungi untuk mengonfirmasi langsung kepada Camat G tidak berhasil. Beberapa panggilan telepon dan pesan yang dikirim melalui WhatsApp diabaikan.
Sementara itu, Dede Jalaluddin, seorang tokoh pemuda Kecamatan Jayakerta, menyayangkan insiden ini dan mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa memalukan yang terjadi di ruang publik tersebut. Menurutnya, kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi para pejabat publik untuk senantiasa menjaga integritas, terlebih saat mengenakan seragam dinas yang merepresentasikan tanggung jawab dan kehormatan profesi.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Apalagi peristiwa tersebut terjadi di ruang publik. Ini seharusnya menjadi pengingat bagi pejabat lain agar menjaga perilaku mereka, terutama saat mengenakan seragam dinas. Insiden ini jelas mencoreng citra pemerintahan,” tegas Dede.
Ia juga mendesak pimpinan terkait untuk segera mengambil tindakan tegas dan mengklarifikasi kebenaran dari peristiwa ini.
“Kami mendesak pihak BKPSDM dan Bupati Karawang untuk segera menyelidiki dan mengambil langkah tegas. Kejadian ini jelas menampar wajah pemerintahan Kabupaten Karawang. Kami juga beberapa kali berusaha menghubungi Camat G melalui telpon selulernya untuk mengklarifikasi hal tersebut, namun tak ada jawaban,” imbuhnya.
“Skandal ini pun tentunya mengundang perhatian masyarakat Karawang khususnya Kecamatan Jayakerta yang merasa bahwa tindakan tersebut telah mencemarkan nama baik lembaga pemerintahan dan tenaga kesehatan,” tutup Dede.
Dengan sorotan yang semakin besar, publik menantikan langkah yang akan diambil oleh pihak berwenang dalam menangani kasus yang diduga telah mencoreng integritas pejabat publik ini.
Perkembangan lebih lanjut dari kasus ini akan terus ditunggu, apakah akan ada sanksi moral maupun tindakan hukum terhadap Camat G dan bidan honorer yang terlibat. ***