Pewarta : SAHRUDIN KAMBUNGU | Editor : RYAN S KAHMAN
“Petani miskin yang dimaksud itu harus by name by address. Data ini sedang dalam validasi atau disusur secara berjenjang dari mulai dari kelompok tani,” ucap Rustam
POHUWATO | BPP Pertanian kec Randangan Rustam Albakir mengatakan bantuan kepada para petani di masa pandemi covid-19 saat ini nantinya akan berbentuk sarana produksi (saprodi) pertanian seperti benih, pupuk, dan obat-obatan. Bantuan yang dikucurkan bukan dalam bentuk uang tunai.
“Bantuan langsung tapi bukan dalam bentuk uang tunai. Bantuannya adalah dalam bentuk benih tentu saja program ini adalah program yang mudah dilakukan, realistis untuk bisa ditanam kemudian harus cepat menghasilkan karena ini untuk membantu pasar,” ucap Rustam seusai mengikuti rapat terbatas bersama Kepala Dinas Pertanian Ikbar T Salam
Bantuan tersebut imbuh Rustam, rencananya akan diberikan kepada petani. Mereka yang akan mendapat bantuan saprodi yakni petani serabutan, petani buruh tani, dan petani penggarap. Saat ini Kementerian Pertanian tengah mendata petani-petani yang berhak menerima bantuan tersebut.
BACA JUGA :
Kepala P2P Dinkes Karawang Sebut Ibu Hamil Jangan Ragu Divaksin COVID-19
“Petani miskin yang dimaksud itu harus by name by address. Data ini sedang dalam validasi atau disusur secara berjenjang dari mulai dari kelompok tani,” ucap Rustam
Menurut Rustan pemberian bantuan dalam bentuk saprodi juga akan diselaraskan dengan bantuan dana desa dari Kementerian Desa (Kemendes). Adapun Kemendes memberikan bantuan berupa uang tunai. Hal itu agar bantuan bisa lebih tepat sasaran dan tepat manfaat untuk mendorong produktivitas petani.
“Baik dari Mentan dan Mendes terus berembuk untuk mensinkronisasi data yang ada sehingga betul-betul datanya sama. Walaupun penjabarannya tentu Mendes memberi bantuan tunai yang langsung mungkin dalam bentuk rupiah, kalau kami dalam bentuk saprodi,” pungkasnya. ***