PURWAKARTA-Sinfonews.com
Kabupaten Purwakarta baru baru ini gelar puncak Hari Santri Nasinal yang jatuh pada 22 Oktober 2017, bertempat di taman Pasanggrahan Padjadjaran (Alun Alun).
Acara puncak hari Santri Nasional berlangsung dengan guyuran hujan deras namun tidak menyurutkan semangat ribuan santri yang hadir termasuk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, ulama dan kiai yang dipimpin Buya Muhtadi asal Banten. Bahkan Bupati Dedi dan para ulama ikut hujan-hujanan bersama santri.
Muhammad Rafi (15), santri asal Cipulus yang diadaulat naik panggung bersama Bupati Purwakarta ini menuturkan dirinya tetap semangat untuk memperingati hari santri dengan acara membacakan puji-pujian dan tausiah berjamaah.
“Semangat dong dan kita anggap jihad bahwa santri itu kuat,” ungkapnya di lokasi acara.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang turut serta hujan-hujanan bersama santri mengapresiasi semangat para santri. Meski hujan, namun mereka tidak beranjak dari lokasi acara.
“Saya salut kepada santri walaupun hujan deras tetapi masih tetap bertahan,” ungkapnya.
Dedi pun memberikan semangat kepada para santri yang sudah basah kuyup.
Kondisi ini dinilai tidak seberapa jika dibandingkan perjuangan ulama dalam mempertahankan bangsa di masa lampau.
“Pertama tasyakur kepada Allah, hujan ini tanda jihad kita dahulu para ulama mengusir penjajah mengorbankan jiwa raga dibandingkan kita diuji hujan seperti ini,” ungkapnya.
Puncak peringatan hari santri nasional di Purwakarta berhasil memecahkan rekor Muri, yaitu membacakan nadhom (puji-pujian) menggunakan bahasa Sunda yang diikuti 15.000 santri. Nadhom sendiri biasanya dibacakan setiap menjelang masuk waktu shalat lima waktu. (***)