Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Barat

Hari Sumpah Pemuda Ke-90, Jangan Hilang Identitas Di Era Global

1
×

Hari Sumpah Pemuda Ke-90, Jangan Hilang Identitas Di Era Global

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

KARAWANG, SINFONEWS.com

“Para pendahulu menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu tanpa menyingkirkan bahasa lokal yang sudah lebih dahulu hidup”

banner 325x300

INDONESIA memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 90 Dalam era digital ini, pemuda Indonesia mendapatkan tantangan untuk tetap tidak kehilangan identitasnya.

“Realitas saat ini, globalisasi semakin menguat dengan hadirnya teknologi. Orang semakin terkoneksi tapi identitas tidak semakin muncul,” kata Pengacara Muda yang sedang naik daun Wahyu Anggara Putra, SH kepada SINFONEWS.com. Jum,at (26/10)

Wahyu menambahkan, identitas adalah hal yang penting dipunyai oleh pemuda. Sebab, globalisasi dalam satu sisi memiliki sifat menyeragamkan. Tanpa sadar atas identitas, maka identitas keindonesiaan akan hilang.

“Tantangan pemuda di era digital ialah mengartikulasikan jati diri Indonesia yang terbuka dalam unsur global dan lokal. Globalisasi dari satu sisi menyeragamkan. Di sisi yang lain identitas kita yang lokal jangan sampai hilang karena itu bagian kekayaan kita,” tutur Pengacara Muda yang hobby balap mobil

Lebih lanjut ia mencontohkan bagaimana para pemuda yang berkumpul di Jakarta pada tahun 1928 lalu merumuskan poin ketiga Sumpah Pemuda. Menurut Pengacara Muda ini, para pendahulu menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu tanpa menyingkirkan bahasa lokal yang sudah lebih dahulu hidup.

“Menurut saya, rumusannya sangat orisinal. Pendahulu kita itu sudah tepat dengan memposisikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengganti bahasa lokal. Tapi menjadikannya sebagai bahasa pemersatu. Bahasa lokal itu adalah identitas kita sebagai bangsa yang sangat majemuk. Sehingga digunakannya bahasa Indonesia bukan berarti bahasa lokal hilang. Seperti itulah bagaimana kita seharusnya mengaktualisasikan diri,” ucapnya

Ia menambahkan, bahasa Indonesia juga terbuka kepada bahasa dari luar. Namun, bahasa Indonesia tetap memiliki unsur pokok yang menjadi identitas.

Wahyu berharap pemuda yang hidup di era digital ini tidak menjadi konsumen dengan mengikuti trend semata. Globalisasi yang membawa semangat kebangsaan terbuka dan menerima dialog untuk berproses bersama.

“Saya berharap di peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, para pemuda Indonesia memiliki semangat kebangsaan terbuka dalam sikap percaya diri dan menerima dialog untuk berproses bersama. Di era digital ini tetap menjaga identitas ke-Indonesia-annya dalam pergaulan global,” ucap Wahyu Anggara Putra.

Laporan : BangSinfo     

Print Friendly, PDF & Email
banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *