Pewarta : BANG SINFO | Editor : RYAN S KAHMAN
“Isu mobil dinas Ini sayangnya tidak dimanfaatkan oleh wakil bupati Aep Saepulloh, menurutnya pengadaan mobil dinas di tengah pandemi adalah isu seksi”
KARAWANG | ISU mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati ramai menjadi isu sentral di Kabupaten Karawang, Bupati dan wakil Bupati sama sekali tidak menolak adanya pengadaan kendaraan tersebut meskipun ditengah pandemi yang menghantam beberapa sektor terutama sektor ekonomi.
Menurut Pancajihadi Al Panji Sekertaris LSM Kompak Reformasi, Seyoganya anggaran itu bisa dialihkan atau diprioritaskan ke sektor yang lebih penting.
“Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati kan masih ada dan masih layak pakai. Apalagi kedua pejabat tersebut memiliki kekayaan yang melimpah,” ujar Sekertaris Kompak Reformasi kepada awak media, Rabu (22/09)
Dikatakannya, Isu mobil dinas Ini sayangnya tidak dimanfaatkan oleh wakil bupati Aep Saepulloh, menurutnya pengadaan mobil dinas di tengah pandemi adalah isu seksi
“Sayangnya tidak dimanfaatkan oleh wakil bupati H. Aep Syaepuloh,” kata Pancajihadi Al Panji
Padahal tambahnya, Aep Saepulloh bisa menggunakan isu ini dalam rangka mendongkrak elektabilitas menjelang pilkada 2024 .
“Saya yakin beliau akan mencalonkan jadi orang nomor satu di bumi pangkal perjuangan ini,” tambah dia
Lebih lanjut dikatakan, herannya Aep malah menerima begitu saja ketika Banggar meloloskan anggaran mobil dinas ini. Sedari awal Wabub harusnya menolak pengadaan kendaraan untuk wakil bupati. Buatlah nota dinas untuk mengalihkan anggaran pengadaan kendaraan ke anggaran yang lebih menyentuh kepentingan hajat hidup masyarakat Karawang.
BACA JUGA :
Sasar Mahasiswa dan Masyarakat Umum, UIN Bersama Polri Gelar Vaksinasi Merdeka
“Saya yakin bila beliau menolak maka elektabilitas, rating dan simpati masyarakat akan meningkat,” kata Pancajihadi
Kalau Cellica jelasnya, wajar saja menerima mobdin, walaupun bagaimana dia tidak butuh lagi pencitraan atau elektabilitas karena seperti kita ketahui beliau sudah dua priode.
Pancajihadi menambahkan, selain melewati momen emas ini, Dirinya juga mempertanyakan ketika masa sebelum menjadi Wabup, berjanji akan mewakafkan hidupnya demi Karawang yang lebih baik, padahal beliau ini orang kaya kendaraanya banyak masa tidak bisa mengorbankan fasilitas dari negara ini kemudian dialihkan ke anggaran yang lain.
“Jadi konsep wakaf yang ada dalam pikirannya konsep seperti apa,” tuturnya.
Kita miris memang dengan semua ini. Tapi kami masih ingat dengan celotehan mantan Bupati Karawang Dadang S Muchtar ” Ya Sudahlah”.***