Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Pendidikan

Jaga Tradisi dan Mencetak Kader Ulama, Ponpes Al-Muhajirin Gelar Munaqosyah Tahfiz Al-Mutun

9
×

Jaga Tradisi dan Mencetak Kader Ulama, Ponpes Al-Muhajirin Gelar Munaqosyah Tahfiz Al-Mutun

Sebarkan artikel ini
Jaga Tradisi dan Mencetak, Kader Ulama, Ponpes Al-Muhajirin, Gelar, Munaqosyah Tahfiz Al-Mutun@2025SINFONEWS.com
Jaga Tradisi dan Mencetak, Kader Ulama, Ponpes Al-Muhajirin, Gelar, Munaqosyah Tahfiz Al-Mutun@2025SINFONEWS.com
banner 300x250

“Munaqosyah ini menjadi pengingat bahwa belajar di pesantren bukan sekadar tentang ilmu, tetapi juga tentang kesabaran, ketekunan, dan ketawadhuan”

PURWAKARTA | AULA Syaikh Datul Kahfi (SDK) Pondok Pesantren Al-Muhajirin dipenuhi lantunan syair klasik. Para santri duduk khidmat, menghadapi para penguji dengan hati berdebar.

Hari itu, Senin, 10 Februari 2025, Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat menggelar Munaqosyah Tahfiz Al-Mutun.

Lebih dari 100 santri Takhassus Kitab diuji hafalan mereka atas tiga kitab fundamental dalam pendidikan islam di pondok pesantren: Matan Al-Jurumiyyah, Nadzom Imrithi, dan Nadzom Al-Maqshud.

Munaqosyah ini bukan sekadar ujian formal, tetapi bagian dari perjalanan panjang dalam mendalami turats-khazanah keilmuan Islam klasik warisan ulama yang dikenal sebagai kitab kuning.

Para santri tidak hanya diarahkan untuk menghafal, tetapi juga memahami kaidah dan penerapannya dalam ilmu bahasa Arab. Ilmu nahwu dan shorof yang terkandung dalam ketiga kitab ini adalah kunci dalam memahami teks-teks klasik Islam.

Matan Al-Jurumiyyah karya Syaikh Ibnu Ajurrum adalah kitab yang menjadi “gerbang pertama” dalam ilmu nahwu. Disusun dengan sistematika sederhana, kitab ini menjadi pegangan utama santri dalam memahami tata bahasa Arab.

Berita Lainnya :  Kang Jimmy : Mengenal Sejarah Itu Penting, Kita Bisa Introsfeksi Diri Sekaligus Pengalaman Berharga

Nadzom Imrithi karya Syaikh Syarafuddin Yahya Al-Imrithi merupakan versi syair dari kaidah-kaidah nahwu dalam Jurumiyyah. Bagi santri, belajar dalam bentuk nadzom memudahkan hafalan karena irama yang khas dan mengalir.

Sedangkan Nadzom Al-Maqshud mengajarkan ilmu shorof, ilmu yang membahas perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Dengan pola nadzom yang khas, kitab ini menjadi bekal penting dalam memahami struktur kata dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab klasik.

Di hadapan para penguji, satu per satu santri tampil. Dengan percaya diri, mereka melantunkan hafalan, menjawab pertanyaan, dan kadang mengoreksi sendiri kesalahan yang mereka sadari di tengah jalan.

H. Muhammad Fuad Mas’ud, M.H., selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa munaqosyah ini adalah bagian dari tahapan sebelum wisuda santri takhassus kitab yang akan digelar pada akhir Februari.

Penguji ingin memastikan bahwa setiap santri tidak hanya sekadar hafal, tetapi juga memahami maknanya. Ini bagian dari upaya mencetak kader kyai yang siap meneruskan estafet keilmuan Islam.

Berita Lainnya :  Gelar Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024, Pemkab Karawang Berikan Penghargaan Guru Kepada Berprestasi

Menariknya, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi SMA MA Al-Muhajirin Pusat. Para wali santri dari berbagai daerah bisa menyaksikan putra-putri mereka berjuang, menghadirkan kebanggaan tersendiri bagi keluarga.

Di balik lantunan hafalan, ada perjuangan panjang yang telah ditempuh para santri. Hari-hari mereka diisi dengan muraja’ah-mengulang hafalan dari pagi hingga menjelang tidur. Ada masa-masa sulit ketika hafalan terasa buntu, ada pula kebanggaan ketika satu bab berhasil dikuasai dengan sempurna.

Munaqosyah ini menjadi pengingat bahwa belajar di pesantren bukan sekadar tentang ilmu, tetapi juga tentang kesabaran, ketekunan, dan ketawadhuan.

Di Al-Muhajirin, tradisi ini terus dijaga. Dari aula ini, lahir generasi baru yang siap membawa obor ilmu, meneruskan perjuangan para ulama.

banner 1000x300
banner 1000x300