“Kondisi jalan ini bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga ancaman nyata bagi masa depan pendidikan anak-anak di Randangan. Pemerintah diharapkan segera bertindak cepat untuk memastikan akses pendidikan yang aman dan layak bagi generasi penerus bangsa”
POHUWATO | KONDISI jalan yang rusak parah dan licin di Desa Polambane, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, telah menjadi mimpi buruk harian bagi ratusan siswa dan warga setempat. Selama tujuh tahun terakhir, akses vital menuju SDN 12 Randangan ini tak kunjung diperbaiki, memicu kekhawatiran serius akan keselamatan, terutama saat musim hujan. Video yang merekam detik-detik siswa terjatuh dari sepeda motor di jalan berlumpur ini bahkan telah viral di media sosial, menjadi cermin buram infrastruktur pendidikan di daerah.
Dalam rekaman video yang memilukan itu, sekelompok siswa SDN 12 Randangan berseragam merah putih tampak berjuang keras melintasi jalan menuju sekolah mereka. Beberapa di antaranya tak kuasa menahan keseimbangan dan terjatuh dari motor akibat tanjakan yang licin dan penuh lumpur. Pemandangan siswa saling membantu mendorong rekan mereka keluar dari kubangan lumpur menjadi bukti nyata betapa berbahayanya kondisi jalan tersebut.
Tujuh Tahun Penantian dan Bahaya Mengintai Setiap Hari
Salah seorang warga Desa Polambane, Batara, mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya penanganan jalan tersebut.
“Itu kondisi di video habis hujan deras dan ada longsor sehingga jalan tertutup hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan berjalan kaki,” ujar Kepala Sekolah SDN 12 Randangan kepada Sinfonews.com, Selasa, 03 Juni 2025.
Raden Muliadi Mohi, Kepala Sekolah SDN 12 Randangan, menuturkan bahwa kondisi jalan tersebut sudah rusak parah dan sulit dilalui para siswa selama bertahun-tahun.
“Itu jalan menuju sekolah SDN 12. Kondisinya sudah rusak sekitar 3-4 tahun. Jaraknya sekitar 3 km yang rusak,” paparnya, menegaskan bahwa kerusakan ini bukan fenomena baru, melainkan akumulasi dari kondisi alam dan minimnya perbaikan.
Jeritan Hati Warga: “Kasihan Adek-adek yang Sekolah!”
Warga seperti Batara sangat berharap pemerintah pusat dan daerah memberikan atensi serius terhadap kondisi jalan penghubung ini agar bisa segera diperbaiki. Tujuannya agar warga, dan khususnya siswa, bisa lebih aman dan nyaman berkendara menuju sekolah mereka.
“Kalau kami warga tentu sangat berharap itu jalan diperbaiki kembali. Kasihan adek-adek yang sekolah, bahaya kalau hujan jalanan licin begitu,” imbuhnya dengan nada memohon.
Terpisah, Kepala Desa Polambane mengakui bahwa akses jalan tersebut merupakan jalur tercepat dan paling sering dilewati menuju SDN 12 Randangan.
“Ramai (dilewati) memang setiap hari, anak sekolah sama warga. Karena memang kan akses terdekat,” ungkapnya.
“Ya kami harapannya agar diperbaiki karena kalau jalan ini bagus pastinya sangat membantu masyarakat desa,” harapnya, menyuarakan aspirasi seluruh warga.
Kondisi jalan ini bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga ancaman nyata bagi masa depan pendidikan anak-anak di Randangan. Pemerintah diharapkan segera bertindak cepat untuk memastikan akses pendidikan yang aman dan layak bagi generasi penerus bangsa. ***