“Saya meyakini ketika bangak orang datang ke Muarabaru, maka akan jadi perhatian pemerintah, dan pembangunannya akan semakin berkembang dan maju,” tandasnya
KARAWANG | SIAPA bilang buang sampah di sungai hanya menjadi penyebab banjir dan menganggu ekosistem sekitar. Faktanya, membuang sampah ke sungai juga dapat mengancam ekosistem laut.
Oleh karenanya, Ketua Cipta Pesona Desa, Ahmad Fatoni menghimbau agar masyarakat tak membuang sampah ke sungai. Karena muaranya sampah sungai akan menumpuk di laut. Sehingga banyak mengakibatkan tanaman mangrove dan ekosistem laut mati.
“Saya menghimbau kepada semua masyarakat jangan membuang sampah di sungai. Karena sampah di sungai-sungai itu akan berakhir di laut juga,” tutur Ahmad Fatoni, saat memandu kegiatan penanaman 25 ribu bibit mangrove oleh ASLIK3 Indonesia, di Pantai Muara Baru Cilamaya Wetan, Minggu 01 Nopember 2024
Penggiat mangrove yang akrab disapa Kang Toni Mangrove ini juga menjelaskan, bahwa panjang Pantai Muara Baru sekitar 3,8 km. Yaitu dengan 800 m yang sudah ditanam konservasi mangrove, dengan total 200 ribuan pohon mangrove yang tertanam.
Dijelaskannya, bibi mangrove yang ditanam sudah dikatakan usia dewasa ketika sudah berumur 3 tahun. Yaitu dimana cabangnya sudah banyak dan akar gantung sudah tumbuh.
“Ketika ada gelombang pasang pun bisa meredam gelombang pasang tersebut,” katanya.
Sementara saat berdiskusi dengan Pengurus ASLIK3 Indonesia, Toni Mangrove berharap Desa Muarabaru bisa menjadi desa tujuan masyarakat dari luar desa. Karena ketika banyak orang berdatangan ke Muarabaru, khususnya dengan tujuan destinasi wisata laut, maka pembangunan Muarabaru akan semakin berkembang.
“Saya meyakini ketika bangak orang datang ke Muarabaru, maka akan jadi perhatian pemerintah, dan pembangunannya akan semakin berkembang dan maju,” tandasnya.***