Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Intinya, subsidi silang untuk kebutuhan BBM itu ke depan harus bisa tepat sasaran dan menguntungkan bagi yang membutuhkan,” pungkasnya.
BANDUNG | IHSANUDIN Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar menyingkapi janji politik PKB jika pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang di Pilpres 2024, akan menggratiskan BBM.
Dirinya tidak sepakat jika kebutuhan bahan bakar minyak itu diberi cuma-cuma dan harus diatur melalui mekanisme subsidi silang.
“Soal BBM gratis, kami bersikap bahwa BBM itu seharusnya memang diberikan kepada mereka yang hari ini membutuhkan dan tidak punya kemampuan untuk membeli. Jadi mensubsidi mereka yang secara kemampuan berat membeli BBM. Jadi bukan gratis juga,” kata Ihsanudin saat dikonfirmasi awak medai
Ditambahknannya, mekanisme subsidi silang yang saat ini diberlakukan masih belum dirasakan manfaatnya oleh publik. Ia menekankan, agar subsidi silang itu lebih tepat sasaran supaya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Intinya, subsidi silang untuk kebutuhan BBM itu ke depan harus bisa tepat sasaran dan menguntungkan bagi yang membutuhkan,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, PKB menjanjikan BBM gratis jika pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menang dalam Pilpres 2024. Janji itu disampaikan elite PKB, Syaiful Huda.
Dalam janjinya, Syaiful Huda mengungkapkan subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. Karena itu, dia berharap subsidi itu bisa diperuntukkan bagi masyarakat pemilik sepeda motor.
Video janji BBM gratis itu beredar di media sosial Twitter yang kini berubah jadi ‘X’. Syaiful Huda dengan memakai kemeja putih dan berpeci berteriak menyampaikan kebijakan apabila Cak Imin menang di 2024.
“Kalau Gus Muhaimin dan PKB menang, semua yang punya sepeda motor, BBM yang kita subsidi, gratis, tanpa biaya. Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil yang ada di bumi Indonesia ini, akan diberikan tunjangan selama hamil,” ujar Huda dalam video itu.
Syaiful Huda kemudian memberikan penjelasan terkait janji BBM itu. Huda menyebut subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. Dia berharap dapat menutup kebocoran itu agar secara khusus dapat diperuntukkan pada masyarakat pemilik sepeda motor.
“Kita sudah melakukan kajian kalau semua di-segmented-kan misal semua pemilik motor akan mendapat subsidi lebih besar dan akhirnya harganya lebih murah, ketimbang, selama ini kan subsidi BBM kita yang mestinya untuk yang tidak mampu, pemilik sepeda motor, itu kan dinikmati oleh korporasi,” kata Huda.
“Kita bayangkan kebocoran ini bisa kita tutup dengan cara ditambahkan segmented untuk, misalnya, para pemilik sepeda motor dan angkutan umum,” lanjutnya. ***