Laporan : BANG SINFO I Editor : RYAN S KAHMAN
“Pengalaman Ade sebagai Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat akan diterapkan di periode kepemimpinan lima tahun ke depan. Pengalaman tersebut berkaitan dengan kebutuhan koordinasi antar lini partai dalam rangka eksekusi program”
KARAWANG-SOSOK Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ade Barkah digadang berpeluang besar memimpin DPD Golkar Jawa Barat selama lima tahun ke depan. Seperti pendahulunya, Dedi Mulyadi, mekanisme aklamasi santer dikabarkan akan mengantarkan Tokoh Cianjur itu ke kursi Golkar-1 Jawa Barat.
Selama ini, pria kelahiran Garut pada 25 Desember 1967 itu memang dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Dalam mengelola partai, dia juga lebih banyak dibelakang layar. Siapapun pemimpinnya, dia sosok yang sangat loyal.
Kini dia justru diharapkan untuk tampil ke depan memimpin partai. Permintaan yang mungkin sangat sulit ditolaknya. Selain karena dukungan kuat Kang Dedi Mulyadi (Ketua DPD Partai Golkar Jabar saat ini) dan para senior Partai Golkar, juga karena desakan para kader Golkar yang tersebar diseluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat.
Kesan itu ditangkap kuat oleh mantan Ketua DPD I Kabupaten Karawang yang kini sebagai anggota DPRD Propinsi Jabar dari Fraksi Golkar, Hj. Sri Rahayu Agustina Suroto, SH. Menurut dia, Ade tidak pernah neko-neko selama bertugas sebagai Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat.
“Kang AB (sapaan Ade Barkah) gak pernah neko-neko saat berkomunikasi dengan kami sebagai kader daerah. Selama ini beliau jarang mau muncul ke permukaan. Beliau politisi yang kaya pengalaman. Dia juga seorang administratur partai yang baik dan mumpuni dalam tugas. Kami tentu mengharapkan karakter Kang AB ditiru oleh kader Golkar Jawa Barat,” kata Sri Rahayu ditemui di rumahnya.
Menurut Sri Rahayu, selain sikap sederhana, Ade pun memiliki jam terbang politik yang tidak bisa dianggap kecil. Pasalnya, konstelasi politik lokal dan regional Jawa Barat sudah dikuasai dirinya. Dia berkeyakinan pengalaman politik itu dapat menjadi modal besar bagi Ade memimpin Golkar Jawa Barat.
“Pengalaman itu guru terbaik dalam kehidupan. Oleh partai dan pimpinan, Kang AB banyak mendapat tugas yang sangat strategis termasuk mengawal sejumlah pilkada diseluruh Jabar. Itu menunjukan jam terbang politik beliau memang luar biasa. Pengalamannya itu tentu bisa dibagi kepada kami selaku kader,” ujarnya.
Ditambahkannya, Kang Ade memiliki kemampuan menterjemahkan konsep ideologi partai ke dalam wilayah teknis. Kata Sri, hal ini penting agar seluruh kader terarahkan secara ideologis dan teknis.
“Kalau bicara Kang AB, gak usah kita tinggi-tinggi memakai pisau analisis. Intinya begini, bahasa Kang AB adalah bahasa kader. Ini penting loh, kader harus memahami tujuan mendasar dari berpartai, bukan soal kekuasaan. Akan tetapi, ini soal identitas kekaryaan. Gak lucu juga kan kalau kita bicara tinggi banget tapi kader gak paham,” katanya.
Sri melanjutkan, pengalaman Ade sebagai Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat akan diterapkan di periode kepemimpinan lima tahun ke depan. Pengalaman tersebut berkaitan dengan kebutuhan koordinasi antar lini partai dalam rangka eksekusi program.
“DPD Golkar Jabar dan DPD Kab/Kota di bawahnya harus terkoordinasi dalam satu spirit ideologi. Selain itu, kita berkewajiban memahami ranah eksekusi ideologi itu melalui program teknis. Jangan sampai, sisi teknis menegasikan tujuan ideologi kekaryaan dari Partai Golkar di Jawa Barat,” pungkasnya. (***)