Penulis : BangSINFO I Editor : Ryan S Kahman
“Sudah cukuplah, NKRI sudah Harga mati, Pancasila adalah ideologi yang selaras dengan Bangsa Indonesia, dan UUD 45 adalah panduan kita bernegara,” tandasnya sembari mengatakan damai Indonesiaku, Damai Bangsaku, dan Islam adalah Rahmatan lil alamin
KARAWANG, SINFONEWS.com – Menko Polhukam Wiranto terluka di bagian perut akibat diserang pasangan suami isteri di gerbang Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10) siangWiranto bersama rombongan hendak kembali ke Jakarta, setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang
Terkait kasus penyerangan ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Taufik Ismail, S.Sos melalui keterangan tertulis mengutuk keras upaya penusukan terhadap Menkopolhukam Jend. Purnawirawan Wiranto, di alun-alun Kecamatan Menes. Penyerangan ini juga melukai tokoh Mathla’ul Anwar H.Fuad Sauki yang sedang mendampingi Wiranto.
Kang Pipik sapaan akrab Taufik Ismail mengucapakan doktrin senyap kalian mengusik Nuraniku, pergilah jauh bawa ‘Syurgamu’ ke alam bawah sadar kalian. Sudah terlalu Naif kalian mencederai ‘Dogma’.
Baca SINFONEWS.com, selanjutnya :
H. Ceceng Abdul Qadir, S.Pd.I : Sebelum Mengambil Keputusan Kita Harus Analisa Terlebih Dahulu
“Mereka Banyak Berkeliaran…dengan isi kepalanya ‘Doktrin Syurga’, tatapannya tajam seakan Kebenaran hanya Miliknya. Senyumnya senyum harap bidadari yang selalu dibanggakan,” ucap Kang Pipik melalui akun whatsapp kepada SINFONEWS.com. Kamis (10/10)
Dirinya, secara pribadi mengutuk Keras penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, jangan kalian jadikan ‘Ajaran’ keyakinan kami sebagai pembelaan dan pembenaraan atas aksi aksi kalian.
“Sudah cukuplah, NKRI sudah Harga mati, Pancasila adalah ideologi yang selaras dengan Bangsa Indonesia, dan UUD 45 adalah panduan kita bernegara,” tandasnya sembari mengatakan damai Indonesiaku, Damai Bangsaku, dan Islam adalah Rahmatan lil alamin.
Menurut Kang Pipik Ketua DPC PDI Perjuangan Karawang berharap kejadian penusukan ini dapat diusut secara tuntas dan pelakunya diperoses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Perilaku ini tidak dapat dibenarkan secara hukum dan dari sudut pandang agama yang kami yakini,” pungkas Kang Pipik