KARAWANG-Sinfonews.com
384 tahun Usia Kabupaten Karawang, namun selama ini banyak diantara warga masyarakat yang melupakan awal sejarah berdirinya Kabupaten Karawang. Hal itu terbukti ketika sinfonews.com survey dilapangan saat warga masyarakat berevoria memperingati hari jadi Kabupaten Karawang yang ke 384 yang puncak acaranya begitu semarak dengan kirab budayanya, bahkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi turut hadir menyemarakan pesta hari jadi Kab. Karawang.
Satu terbosan baru di hari jadi Kabupaten Karawang ke 384, Ketua DPRD Karawang H. Toto Suripto, SE menggagas untutk menyulusuri sejarah awal muasal berdirinya Kabupaten Karawang.
“Sudah kewajiban secara pribadi sebagai wakil rakyat khususnya sebagai generasi penerus mengetahui asal muasal berdirinya Kab. Karawang yang merupakan bagian sejarah jangan sampai dilupakan oleh generasi penerus maupun anak cucu kita,” tutur Toto Suripto, kepada Sinfonews.com di sela sela kegiatan acara berlangsung pagelaran Wayang Golek dalam rangkaian Hari Jadi Kab. Karawang ke 384 di Desa Mulyasejati Kabupaten Karawang. Jum’at Malam (15/09)
Menurut Ketua DPRD Kab Karawang yang juga politisi partai berlambang kepala banteng bermoncong putih ini menjelaskan bahwa menurut sejarah di udug udug inilah cikal bakal Kab. Karawang. Konon menurut para akhli sejarah daerah ini adalah kampung yang jauh dari kebisingan, kampung yang sedikit sekali tersentuh oleh pembangunan. Padahal kampung Udug Udug ini pernah mengukir sejarah tapi kini terlupakan.
“Oleh karena itu kami dalam perayaan hari jadi kab. Karawang ke 384 menggelar pertunjukan wayang golek untuk menghibur warga setempat, disamping itu diharapkan agar kampung yang sekarang ini terletak di Desa Mulyasejati Kec. Ciampel agar dikenal khusus bagi generasi muda bahwa kampung yang terletak diatas bantaran sungai Citarum sebagai daerah perbatasan Purwakarta dan Kab. Karawang ini pernah mengukir sejarah cikal bakal berdirinya Kab. Karawang,” katanya
Selanjutnya Toto Suripto menjelaskan bahwa dirinya tertarik untuk mencari tahu tentang Kampung Udug Udug setelah membaca sejarah yang ditulis pada salah satu blogspot info sekitar karawang tentang udug-udug.
“Setelah membaca blogspot tersebut kami semakin tertarik, dan dibantu kepala desa menyelusuri dengan mencari keterangan dan informasi dari para orang tua yang masih hidup yang tahu tentang kampung Udug udug,” jelas Ketua DPRD Karawang.
Toto Suripto menambahkan, kalau kita telaah apa yang tersirat dalam blogspot tersebut saya merasa prihatin jika sebagai orang pribumi Karawang tidak mengetahui Kampung Udug Udug bagian dari kota tua, yang benar-benar merupakan cikal bakal lahirnya Kabupaten Karawang 384 tahun lalu. Selanjutnya Ketua DPRD Karawang ini mengajak kepada para generasi penerus bangsa khususnya generasi muda Karawang untuk tidak melupakan sejarah dan menghargai jasa pendahulu kita.
“Saya secara pribadi mengajak kepada generasi penerus bangsa, khususnya generasi muda Karawang untuk tidak melupakan sejarah. Dan harapan saya semoga generasi muda terus menggali sejarah yang berkaitan dengan kabupaten tercinta ini, apalagi Karawang ini dengan sebutan Kota Pangkal Perjuangan,” tandas Ketua DPRD Karawang.
Diceritakan yang dikutip sebagian tulisan sejarah tersebut, Dulu pada jaman Kerajaan mataram Berjaya Sultan Agung (Raja Mataram pada sa’at itu – Red) dia mengutus mengutus seorang Panembahan Galuh yang bernama R.A.A.Wirasuta yang bergelar Adipati Panatayuda atau Adipati Kertabumi III (anak Prabu Dimuntur, yang masih keturunan Prabu Geusan Ulun/Ankawijaya (raja Sumedang larang) untuk menduduki Rangkas Sumedang (sebelah timur sungai Citarum).
Selain itu juga mendirikan benteng di Tanjungpura, Adiarsa, Parakansapi dan Kuta-tandingan. Kemudian setelah mendirikan benteng tersebut Adipati Kertabumi III kembali ke Galuh dan wafat, nama Rangkas Sumedang itu sendiri berubah menjadi Karawang karena kondisi daerahnya berawa-rawa, atau kerawa’an. Sultan Agung Mataram kemudian mengangkat putra Adipati Kertabumi III , yakni Adipati Kertabumi IV untu di jadikan Dalem (Bupati) di Karawang pada tahun 1656 M. Adipati Kertabumi IV ini juga dikenal dengan nama Panembahan Singaperbangsa atau Eyang Manggung (sekarang makamnya terletak di Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya kulon. Red), dengan Ibu Kota-nya Udug-udug.
Pada pemerintahan R. Anom Wirasuta Putra Panembahan Singaperbangsa yang bergelar R.A.A. Panatayuda I antara tahun 1679 M dan 1721 M Ibu kota Karawang dari Udug-udug di pindahkan ke Karawang. (RyaSKa/Dari berbagai sumber)