KARAWANG – SinfoNews.Com
Persoalan sampah tak kunjung selesai. Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi. Di sisi lain, lahan untuk menampung sisa konsumsi terbatas. Persoalan semakin bertambah. Sampah konsumsi warga itu ternyata banyak yang tidak mudah terurai, terutama plastik.
Semakin menumpuknya sampah plastik menimbulkan pencemaran serius. Kondisi ini disadari sebagian masyarakat dengan menumbuhkan upaya pengurangan sampah plastik. Kantong plastik baru dapat mulai terurai paling tidak selama lebih dari 20 tahun di dalam tanah. Jika kantong plastik itu berada di air, akan lebih sulit lagi terurai.
Ketua DPRD Karawang H.Toto Suripto,SE saat dimintai komentarnya terkait sampah, dirinya berharap persoalan sampah di Karawang segera teratasi. Semakin hari sampah di Karwang ini semakin bertambah sementara pengolahannya belum maksimal.
Menurut dia itu disebabkan penanganan sampah yang belum optimal sampai muncul tempat sementara sampah liar tanpa bak penampung di berbagai wilayah.
“Penanganan masalah sampah saat ini masih kurang optimal. Jadi saya kira kini Karawang mengalami darurat sampah,” jelas H. Toto Suripto kepada SinfoNews.Com. Selasa (20/03)
Akibat kurang optimalnya penanganan sampah, di berbagai wilayah termasuk perkotaan sekitar Karawang, bermunculan tumpukan sampah di berbagai titik, seperti di sisi jalan raya, sisi rel kereta api, dan sisi saluran irigasi.
“Perilaku masyarakat yang sadar akan kebersihan masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari tumpukan sampah yang berada dibahu jalan dan ditempat-tempat tertentu sampah dibuang sembarangan,” kata Ketua DPRD Karawang
Ia menilai masih belum optimalnya penanganan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) sampah tersebut dipicu masih minimnya armada pengangkut sampah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Selain itu, belum optimalnya penanganan sampah juga karena kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Jalupang yang berlokasi di Kecamatan Kotabaru yang kini semakin mendekati over load atau melebihi kapasitas.
Ketua DPRD Kab. Karawang berharap Pemerintah Kab. Karawang harus segera menuntaskan tentang masalah sampah sesuai dengan program pemerintah tentang Citarum Harum.
“Saya menilai Gubenur yang menjabat dua periode ini telah gagal dalam program tentang Citarum, sehingga membawa dampak ke Kab Karawang terkait sampah di Sungai,” ujar H. Toto Suripto.
Pasalnya, Kondisi Sungai Citarum yang kini menjadi perhatian negeri karena dianggap sebagai sungai tercemar di dunia, sehingga TNI dan Polri mengambil sikap dengan mengampanyekan program “Citarum Harum”. *BangSinfo