Pewarta : BANG SINFO | Editor : RYAN S KAHMAN
“Kami membentuk perkumpulan wadah seluruh perkumpulan Liong dan Barongsai se-karawang tetapi kami memiliki niat untuk bisa memasukkan unsur budaya daerah kita pakai nama Bhinneka Tunggal Ika”
KARAWANG | DALAM rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-390, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang menggelar Helaran Budaya di sepanjang Jalan Tujuh Pahlawan Revolusi (Tuparev) hingga Alun-alun Karawang, pada Jum’at 15 Agustus 2023 malam.
Acara dimulai dengan upacara tari pelepasan kirab dilanjutkan dengan iring-iringan yang dipimpin oleh Bupati-Wakil Bupati Karawang mengendarai Kereta Kencana.
Sepanjang jalan menuju Alun-alun, ribuan warga hadir untuk melihat Kirab Budaya. Mereka terpesona dengan Bupati Cellica yang tampil elegan berbalut kebaya hitam dan Wakil Aep yang tampil gagah dengan pangsi hitamnya.
Bukan hanya menampilkan tari hari jadi Kabupaten Karawang, dalam helaran budaya tersebut juga menampilkan berbagai hiburan kebudayaan lainnya seperti penampilan tari lintas kabupaten yaitu Kabupaten Purwakarta.
Selain itu, Helaran Budaya 2023 ini juga merupakan helaran budaya terakhir yang dihadiri oleh dr. Hj. Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati Karawang.
Dalam momen tersebut ada hal yang menarik dari sekian banyak peserta helaran budaya tersebut yakni Komunitas Bhineka Tunggal Ika, dimana menampilkan patung macan yang pelakunya kolaborasi anatar non muslim dan muslim.
Saat dikonfirmasi ketua Komunitas Bhineka Tunggal Ika yang juga Anggota DPRD Karawang menyampaikan Kami membentuk perkumpulan wadah seluruh perkumpulan Liong dan Barongsai se-karawang tetapi kami memiliki niat untuk bisa memasukkan unsur budaya daerah kita pakai nama Bhinneka Tunggal Ika.
“Karena berprinsip Budaya adalah pemersatu bangsa dan Karawang memang kota perlintasan budaya,” ujar Natala Sumedha
Saat disinggung terkait menampilkan Macan atau Harimau, Natala menyebut Macan atau Harimau itu jenis binatang yang merupakan simbol tunggangan para dewa dan di Jawa Baratpun Ada kesamaan yaitu tentang macana atau harimau, diantaranya maung lodaya.
“Macan atau harimau merupakan Hewan gagah ini simbol tunggangan dewa. Konon katanya dijadikan kendaraan Dewi Durga yang dikenal sebagi Dewi pemberani,” ulas Natala.
BACA JUGA : Apel Akbar Akhir Masa Jabatan Anne-Aming
Dirinya berharap di HUT Karawang ke 390 ini, Natala menyebut Hari Jadi Kabupaten Karawang, bukan hanya tentang memperingati kelahiran atau pembentukan maupun ueforia semata, melainkan harus menjadi bahan evaluasi bagi seluruh stakeholder pemerintahan, baik itu eksekutif maupun legislatif.
Pembenahan dan evaluasi itu katanya terkait beberapa permasalahan yang terjadi, baik tentang pendidikan yang belum merata dan sosial maupun pembangunan di Kabupaten Karawang yang belum maksimal di berbagai daerah.
Selain itu persoalan pendidikan di Kabupaten Karawang yang belum merata persoalan lowongan kerja di Karawang. Karawang adalah salah satu daerah dengan UMR tertinggi, jangan sampai predikat yang didapat Kabupaten Karawang sebagai salah satu daerah dengan UMR yang tinggi menjadi kutukan dimana masih kurang optimalnya penyerapan tenaga kerja di Karawang bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan di tanah kelahiran mereka sendiri.
“Berharap di usia yang sudah menginjak ke-390, pemerintah Kabupaten Karawang bisa benar-benar memprioritaskan terkait pemerataan pembangunan ekonomi, Pendidikan yang merata dan mengoptimalkan semaksimal mungkin sumber daya yang di miliki Kabupaten Karawang,” pungkas Natala Sumedha.***