KARAWANG-Sinfonews.com
Kondisi pasar Rengasdengklok sebagai pasar tradisional terbesar di Karawang, sangat memprihatinkan, selain semeraut posisi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang hampir setiap hari tumpah ke jalanan, sehingga menyebabkan kemacetan pada jalur tersebut. Tumpukan sampah yang menggunung sering kali menjadi pemandangan yang tidak enak di pandang mata, plus bau menyengat. Padahal jalan di depan pasar Rengasdengklok baru selesai di bangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, selain itu keberadaan PKL, bukan hanya di bahu jalan, tetapi sampai ke badan jalan. Keinginan warga Rengasdengklok dan sekitarnya, agar jalan depan pasar Dengklok di bangun bukan persoalan mudah, menunggu bertahun – tahun supaya Pemprov Jabar membangun jalan yang sudah lama hancur itu. Tapi setelah di bangunnya jalan, malah di jadikan tempat berdagang.
Menyingkapi keberadaan kondisi pasar Rengasdengklok tersebut, Sinfonews.com saat dikunjungi Pemerhati dan Politik Kab. Karawang Rd. Andri Kurniawan mengatakan, Seharusnya kita semua dapat menjaga aset Pemerintah sebagai sarana publik, agar terciptanya rasa nyaman saat melewati jalan tersebut, karena dengan di pergunakannya jalan untuk berdagang bisa menyebabkan kerusakan pada jalan, karena terjadi genangan air dan tumpukan sampah di badan jalan.
“Kita tidak bisa menyalahkan PKL yang berjualan di badan jalan, dalam hal ini seharusnya Pemerintah Kecamatan, khususnya Camat Rengasdengklok memberikan sosialisasi serta pembinaan terhadap para PKL,”ujar Andri kepada Sinfonews.com (05/10)
Andri, berharap ada kesadaran pada diri kita seperti yang kita ketahui bersama, bagaimana susahnya meminta kepada Pemprov Jabar, agar jalan di depan pasar Rengasdengklok segera di perbaiki dan di bangun.
“Sayang sekali, aset Pemerintah yang di bangun dengan mahal, apa bila cepat rusak kembali,” pungkasnya ( ***)
