Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Purwasuka-Bekasi

Konflik Ketegangan SARA, BEM Unsika: Lamban Respons Polres Karawang Picu Kegaduhan di Masyarakat

36
×

Konflik Ketegangan SARA, BEM Unsika: Lamban Respons Polres Karawang Picu Kegaduhan di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Presiden Mahasiswa Unsika Yoga Muhammad Ilham Samudra@2024SINFONEWS.com
Presiden Mahasiswa Unsika Yoga Muhammad Ilham Samudra@2024SINFONEWS.com
banner 300x250

“Polres Karawang harus menjadi mediator untuk merekonsiliasi kejadian ini dan menjadi pihak pertama yang memberikan solusi. Namun, dalam kenyataannya, ormas keagamaan yang berperan utama dalam meredam konflik ini. Ini menunjukkan kegagalan Polres Karawang dalam menjalankan tugas sebagai garda terdepan,” ujar Yoga

SINFONEWS.com, KARAWANG | KONFLIK SARA di Kabupaten Karawang menjadi perhatian publik setelah beredar surat yang mencantumkan nama “Mahasiswa Unsika” sebagai salah satu pihak yang diundang untuk terlibat dalam deklarasi “Karawang Hudang.”

Inisiatif ini dicetuskan oleh kelompok tertentu dan menyorot peran Polres Karawang dalam menangani konflik tersebut.

Presiden Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Yoga Muhammad Ilham Samudra, menyayangkan ketidakcegapan Polres Karawang dalam menyelesaikan konflik ini.

Menurutnya, lambatnya respons dari pihak kepolisian memicu kegaduhan di masyarakat dan kalangan mahasiswa.

Yoga mengkhawatirkan potensi perpecahan di masyarakat yang dapat mencederai nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Berita Lainnya :  Alami KDRT, Istri Laporkan Suami ke Polres Karawang

“Polres Karawang harus menjadi mediator untuk merekonsiliasi kejadian ini dan menjadi pihak pertama yang memberikan solusi. Namun, dalam kenyataannya, ormas keagamaan yang berperan utama dalam meredam konflik ini. Ini menunjukkan kegagalan Polres Karawang dalam menjalankan tugas sebagai garda terdepan,” ujar Yoga

Ia menekankan perlunya evaluasi terhadap Polres Karawang agar lebih responsif dan efektif dalam menangani situasi konflik.

Keterlambatan dalam tindakan dapat dianggap sebagai kegagalan dalam menjalankan tanggung jawab kepemimpinan, yang penting untuk menjaga kerukunan dan stabilitas di tengah keragaman budaya Karawang. ***

banner 1000x300
banner 1000x300