KARAWANG-Sinfonews.com
Statement Koswara, anggota Satpam PDAM Tirta Tarum yang diduga mendapat penganiayaan dari Plt. Dirutnya. Sontak membuat heran banyak pihak dan kalangan publik Karawang, padahal sebelumnya beredar kabar. Bahwa Koswara di duga mendapat pukulan di telinga oleh Plt Dirut PDAM.
Dinformasikan dari Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirtatarum Karawang, yang di tindak lanjuti dengan investigasi ke lokasi yang di duga sebagai tempat kejadian, dan Dewas pun mendapat keterangan para saksi, sehingga ada 11 (sebelas) orang saksi yang siap bersaksi di muka hukum. Namun, selang beberapa hari. Pihak yang di duga korban membantah kejadian tersebut, dengan mengklarifikasinya di beberapa media.
Bantahan Koswara tidak lantas di percaya oleh semua pihak, karena telah menimbulkan kecurigaan? Hingga akhirnya hari ini muncul SMS Koswara yang sedang menunggu pertanggung jawaban Plt Dirut.
Menurut pemerhati Politik dan Pemerintahan Andri Kurniawan, Dalam hal ini, jelas sekali Koswara sudah melakukan pembohongan publik yang di sampaikan dalam bentuk produk media.
“Sehingga membuat kegaduhan di Karawang, persoalan seperti ini tidak bisa di biarkan begitu saja,” jelas Andri kepada Sinfonews.com. Minggu (15/10)
Andri melanjutkan selain membuat kegaduhan, Koswara juga sudah mengecewakan kawan – kawan seprofesinya yang ikut melakukan aksi unjuk rasa, sebagai bentuk solideritas terhadap Koswara. Begitu pun beberapa unsur element masyarakat yang sudah peduli memberikan dukungan pada Koswara.
“Ini jelas mengecewakan rekan-rekannya juga para simpatisan yang ambil bagian dalam aksi unjuk rasa,”jelasnya
Pemrhati Politik dan Pemerintahan ini menambahkan, sekarang bukan lagi fokus pada substansi masalah. Melainkan bertambahnya masalah, atas perilaku Koswara yang sudah membuat kebohongan publik. Benar apa yang di sampaikan salah seorang praktisi hukum hari Jum’at kemarin, yakni pak Asep Agustian, yang mewanti – wanti. Atas perilaku Koswara, bisa menambah masalah baru, dan benar kejadian. (Ryaska)