KARAWANG-Sinfonews.com
Negara yang terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya yang berbeda dan mempunyai ciri khas masing-masing yang unik pula, berdasarkan pada kegiatan yang telah terjadi secara turun temurun dan mendarah daging di masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah budaya Nadran (Sedekah Laut) pada masyarakat pesisir pantai di Jawa Barat, merupakan bentuk dari budaya asli masyarakat Indonesia yang telah ada sejak dulu hingga sekarang, sebagai salah satu warisan budaya nenek moyang.
Namun di era pesatnya globalisasi saat ini, budaya-budaya local seperti Nadran (SedekahLaut) sangat rentan tersingkir dan hilang dari kebudayaan nasional, diakibatkan banyaknya pengaruh dari budaya-budaya asing yang masuk dan kian hari kian memperburuk kondisi kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada.
Daerah pesisir pantai Ciparage Raya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang, merupakan salah satu tempat yang masih mempertahankan dan melestarikan budaya Nadran (Sedekah Laut),. Upacara Nadran adalah upacara adat masyarakat pesisir Ciparagejaya Kecamatan Tempuran untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia dan rizki yang telah diberikan kepada masyarakat setempat, dilakukaan setiap setahun sekali ini mempunyai nilai-nilai filosofi yang kuat. Nilai-nilai yang terbangun dari upacara tersebut adalah solidaritas, etis, kultural dan religius yang tercipta dari simbol-simbol yang ada dalam upacara tersebut.
Koperasi produksi Perikanan Laut ( KPPL ) Samudra Jaya yang merupakan salah satu tempat pelelangan ikan yang ada di Kab. Karawang, tepatnya di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, sebagai penggagas diadakannya Nadran Laut setiap tahunnya. Kembali tahun 2017 pun akan melaksanakan kegiatan yang sama.
Seperti yang disampaikan Budianto, SH, Ketua KPPL Samudra Mulya sekaligus sebagai Penanggung Jawab pada helatan Nadran Laut 2017 ini, bahwa ajang Nadran Laut merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarkan akan oleh KPPL Samudra Jaya Desa Ciparage Jaya.
“Kegiatan ini kami merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh KPPL Samudra Mulya, sebagai ajang silaturahmi antar nelayan yang tergabung dalam anggota KPPL juga dengan masyarakat lainnya,” ungkap Budianto, SH yang juga Wakil Ketua DPRD Kab. Karawang
Menurut Budianto, dalam gelaran Nadran Laut ini nilai-nilai kebersamaan yang ada dalam upacara Nadran ini menjadi sebuah dorongan ke depan untuk membangun masyarakat yang menjalankan nilai-nilai kebersamaan dan kepatuhan terhadap yang maha kuasa.
“Nadran memiliki arti janji atau rasa syukur. Nadran berasal dari kata nazar dalam bahasa Arab yang memiliki arti janji. Janji atau rasa syukur masyarakat pesisir Ciparagejaya atas rezeki yang telah dilimpahkan yang maha kuasa kepada mereka,” jelas Wakil Ketua DPRD Kab. Karawang ini.
Selain itu, upacara Nadran merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur mereka, kepada penguasa laut agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka.
“Secara turun temurun, upacara Nadran adalah upacara yang lahir dari akulturasi agama Islam dan Hindu. Perpaduan tersebut menciptakan upacara Nadran,” kata Budinto,SH
Nadran Laut 2017 ini akan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dengan berbagai kegiatan dan hiburan, dari mulai Tabligh Akbar, kegiatan olah raga, pesta kembang api juga hiburan.
“Insya Allah untuk tahun ini akan lebih meriah, karena Nadran Laut KPPL Samudra Mulya tahun ini masuk dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun Kab. Karawang,” jelas Kabun, Spd.I sebagai Ketua Umum Nadran Laut 2017.
Kabun, menjelaskan Nadran Tahun 2017 ini akan dilaksanakan dari mulai hari Kamis, 14 September 2017 sampai dengan Rabu, 20 September 2017, dengan berbagai kegiatan dari mulai Tabligh Akbar, Olah Raga, santunan fakir miskin, pesta kembang api dan hiburan .
“Upacara Puncak adalah ritual larung kapalan dan dongdang yang nantinya akan disatukan dengan pemotongan kerbau,” kata Kabun.
Penanggung Jawab perhelatan Nadran Laut 2017, Budianto, SH berharap seluruh rangkai acara nanti kan berkontribusi positif khusunya bagi waraga masyarakat Ciparagejaya umumnya warga masyarakat Kabupaten Karawang. Dan Budianto,SH mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Karawang untuk mengnjungi Ciparagejaya karena Nadran Laut ini hanya setahun sekali. ( RyaSKa )