Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Purwasuka-Bekasi

LMP Mada Jabar Minta APH Dalami Proyek Bundaran Badami Karawang

58
×

LMP Mada Jabar Minta APH Dalami Proyek Bundaran Badami Karawang

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

Pewarta : BANG SINFO | Editor : RYAN S KAHMAN

“Hanya saja, yang patut dipertanyakan. Proyek lanjutan yang menghabiskan anggaran sampai Rp 1,8 miliar itu hanya untuk penanaman pohon, pembuatan sumur, sistem penyiraman, dan lampu taman keliling,” jelasnya

KARAWANG | PEMBANGUNAN taman bundaran air mancur di Jalan Interchange, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang awalnya dianggap mangkrak. Padahal taman tersebut sudah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang sebesar Rp 1,1 milliar.

banner 325x300

Tetapi pada Tahun 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, melanjutkan kembali pembangunan yanb sempat tertunda selama 2 Tahun, dikarenakan efek dari Pandemi Covid – 19. Sebab banyak anggaran yang sebelumnya diproyeksikan untuk pembangunan. Tetapi harus terkena refocusing dan menjadi Biaya Tidak Terduga (BTT).

Walau pada akhirnya harus berubah konsep, dari taman berupa air mancur, kemudian dirubah menjadi taman biasa dengan gapura persegi panjang yang menjulang keatas.

Progresnya dibagi menjadi dua termin. Dimana termin pertama merubah konsep awal, dengan membuat taman melingkar. Untuk anggarannya sendiri, Pemkab Karawang memploti g APBD II sebesar Rp 1,8 miliar. Untuk termin kedua, baru akan dilelang pada Tahun 2023 sekarang.

Hanya saja, termin pertama proyek pembangunan Landmark Bundaran Badami mendapat perhatian khusus dari berbagai macam kalangan. Tak terkecuali, Laskar Merah Putih Markas Daerah Jawa Barat (LMP Mada Jabar). Melalui Wakil Ketuanya, Andri Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya sudah sejak lama memperhatikan hal tersebut.

“Dulu saat terhenti progresnya, kami memahaminya. Karena memang dalam situasi Pandemi, bahkan bukan hanya pembangunan yang sifatnya bersolek. Prioritas pembangunan, seperti jalan, drainase dan normalisasi yang urgen untuk pertanian saja, banyak yang tertunda. Karena terkendala banyaknya APBD yang direfocusing untuk penanganan Covid – 19,” terang Andri Kurniawan, Kamis (26/01)

Lanjutnya, target pembangunan dengan tujuan untuk memperindah frame Kabupaten Karawang, tentu kami sebagai masyarakat merasa senang. Sehingga tidak ada APBD yang sia – sia akibat mangkraknya suatu proyek.

“Hanya saja, yang patut dipertanyakan. Proyek lanjutan yang menghabiskan anggaran sampai Rp 1,8 miliar itu hanya untuk penanaman pohon, pembuatan sumur, sistem penyiraman, dan lampu taman keliling,” jelasnya

Masih menurut Andri, jika dinilai dari besaran anggaran, kami pikir terlalu mahal. Tidak ada konstruksi yang dibuat, hanya pembuatan sumur, pagar saja tidak ada. Sedangkan untuk konstruksinya dibangun pada tahap awal yang menghabiskan Rp 1,1 miliar.

“Oleh dasar itu, LMP tidak ingin terlalu jauh bermain opini. Karena kami sudah mempersiapkan surat Laporan Informasi (LI) untuk disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Selanjutnya, kami akan meminta APH supaya mendalaminya dengan menggaet auditor independen,” tegasnya

Karena terus terang tambah Andri Kurniawan, kami merasa heran, pada saat mendapat informasi keterangan lisan dari Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (PPKH DLHK) Karawang,bahwa untuk keperluan media tanam dan pohon yang ditanam saja sampai menghabiskan separuh anggaran, yakni Rp 900 juta, pungkasnya. ***

Print Friendly, PDF & Email
banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *