Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Ridwan Kamil sekarang sedang diuji nyali, apakah akan menetapkan upah yang berpihak kepada buruh, menyejahterakan pekerja atau tidak,” ujar salah seorang orator
BANDUNG | KERICUHAN sempat terjadi ketika massa aksi mendorong pagar Gedung Sate hingga roboh pada Senin (29/11) sekitar pukul 16.30 WIB. Sebagian massa yang berunjuk rasa sejak siang hari, mencoba merangsek masuk ke kantor Gubernur Jawa Barat.
Melihat kejadian tersebut, petugas kepolisian yang sejak tadi bersiaga segera melakukan antisipasi. Massa pun dihalau di halaman Gedung Sate, sehingga tak masuk lebih jauh, barikade buruh pun turun tangan untuk menenangkan sebagian peserta aksi yang merangsek ke dalam.
“Tenang… Tenang…,” teriak orator dari atas mobil berpengeras suara.
Petugas kepolisian dan internal Gedung Sate pun kemudian bersiaga di depan satu blok pagar yang roboh tersebut, sambil menutup celah dari blok pagar yang roboh tersebut.
BACA JUGA : Cegah ASN Cuti Saat Nataru, Ini Kiat Bupati Majalengka
Pada pukul 16.40 WIB situasi kembali bisa dikendalikan, walau begitu hujan deras masih mengguyur.
Seperti diketahui, ribuan buruh yang berasal dari berbagai serikat pekerja di Jabar mengepung kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung pada Senin (29/11) kemarin
Mereka menuntut agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan upah minimum kabupaten/kota sesuai dengan rekomendasi daerah. Mereka juga mendesak agar UU Cipta Kerja juga dicabut.
“Ridwan Kamil sekarang sedang diuji nyali, apakah akan menetapkan upah yang berpihak kepada buruh, menyejahterakan pekerja atau tidak,” ujar salah seorang orator. ***